Minggu, 24 September 2017 12:23 WIB

Paus Fransiskus Tolak Ampuni Pendeta Paedofil

Editor : Yusuf Ibrahim
Paus Fransiskus. (fot istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Paus Fransiskus (Francis), pemimpin Vatikan, bersumpah tidak akan sudi mengampuni para oknum pendeta paedofil.

Dia mengakui bahwa otoritas Gereja Katolik terlalu lamban dalam menangani skandal pelecehan seks yang telah melanda Vatikan selama hampir dua dekade.

Pada tahun lalu, Paus Francis menghadapi tekanan setelah bendara Vatikan, Kardinal George Pell asal Australia, terkena tuduhan melakukan pelanggaran seksual.

Dalam sebuah pertemuan dengan Komisi Kepausan untuk Perlindungan Anak-anak pada hari Kamis, Paus Francis, mengatakan bahwa hati nurani gereja terdengar agak terlambat dalam menangani masalah dengan benar.

“Pedofil adalah penyakit,” kata Paus Francis kepada anggota komisi tersebut.

”Hari ini seseorang bertobat, terus maju, kita memaafkannya, lalu dua tahun kemudian dia kambuh. Kita perlu memasukkannya ke dalam kepala kita bahwa itu adalah penyakit,” ujar Paus, seperti dikutip IB Times, semalam (22/09/2017).

”Mereka yang dijatuhi hukuman karena pelanggaran seksual terhadap anak di bawah umur memang bisa menarik Paus dan meminta pengampunan, tapi saya tidak pernah menandatangani salah satu dari itu, dan saya tidak akan pernah melakukannya,” tegas Paus Francis. ”Saya harap ini sudah jelas.”

Keputusan Paus Francis untuk menolak proses pengajuan permohonan ampunan itu berasal dari pengalaman pribadi.

Dia mengatakan kepada komisi bahwa pada awal kepausannya dia menghadapi kasus seorang oknum pendeta yang terlibat pelecehan seks terhadap anak di bawah umur. 


Kala itu, dia memilih untuk mengampuninya. ”Setelah dua tahun, pendeta itu kambuh lagi,” kesal Paus Francis. Pengalaman itu dia jadikan sebagai pelajaran.

Seorang sumber Vatikan terkemuka mengatakan kepada Washington Post bahwa kata-kata Paus tersebut menyampaikan “kepahitan pribadinya”.

”Dan juga kesulitan untuk menyembuhkan paedofil, seperti yang pernah dipikirkan hal itu mungkin, yang malah berakhir dengan kegagalan,” ujar sumber tersebut.(exe/ist)


0 Komentar