Sabtu, 10 Februari 2018 13:30 WIB

Kemacetan Lalu Lintas Jadi Masalah Besar Kegiatan Asian Games

Editor : Amri Syahputra

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Panitia Pengorganisasian Asian Games Indonesia (INASGOC) telah meminta perhatian untuk masalah terbesar yang diamati selama berlangsungnya Turnamen Inventarisasi Asian Games yang sedang berlangsung yaitu kemacetan lalu lintas kota yang sangat mengganggu.

Kepala INASGOC Erick Thohir mengakui bahwa beberapa hal perlu ditangani, khususnya mengurangi kemacetan sehingga waktu para atlet tidak akan sia-sia.

"Salah satu hal yang ingin kita lakukan adalah mengurangi kemacetan lalu lintas sebesar 20 sampai 30 persen. Untuk mencapai hal tersebut, sekolah harus diberhentikan dan jam kerja kantor disesuaikan. Tapi kami menyadari ini bukan wewenang kami, "kata Erick dalam sebuah konferensi pers, Jumat.

Dia menambahkan bahwa INASGOC merasa penting untuk menggunakan jalur Asian Games, mengacu pada jalur Transjakarta yang ada, dan jalan tol untuk menghindari lalu lintas. Semua kendaraan dengan stiker Asian Games diberi akses ke dua jalur ini.

Menurut INASGOC, dibutuhkan waktu 41 menit untuk melakukan perjalanan dari desa atlet di Kemayoran ke tempat-tempat di kompleks olahraga Gelora Bung Karno di Jakarta Pusat dengan menggunakan jalur Asian Games. Sedangkan perjalanan yang sama memakan waktu sekitar 27 menit untuk kendaraan yang menggunakan jalan tol.

"Karena cuaca buruk, pada hari Kamis butuh waktu lebih dari satu jam, bahkan menggunakan jalan tol," tambahnya.

Untuk mengurangi lalu lintas, Erick menekankan pentingnya menerapkan solusi yang diajukan oleh INASGOC (meliburkan sekolah dan menyesuaikan jam kerja), karena strategi ini telah digunakan untuk acara multisport di negara lain.

Pemprov DKI Jakarta telah mendesak untuk mengelola lalu lintas dari desa atlet di Kemayoran ke tempat Asian Games di kompleks olahraga Gelora Bung Karno di Jakarta Pusat, untuk memenuhi standar yang ditetapkan oleh Panitia Pelaksana Asia (OCA) mengenai atlet ' dalam waktu tempuh diperjalanan.

OCA telah menyatakan waktu tempuh antara dua poin tidak boleh melebihi 34 menit.

Selain masalah transportasi, panitia juga mengkaji ulang hal-hal lain seperti sistem tiket dan kondisi venue. Erick mengatakan semua venue siap digunakan tanpa penyimpangan.

Desa atlet ini juga dianggap siap menampung atlit dan pejabat.

Erick juga mengatakan bahwa catatan telah dibuat mengenai sistem komunikasi dan informasi pada hari pertama, karena diamati bahwa kemampuan beberapa individu yang ditugaskan ke departemen tidak memadai.

"Kami akan terus melatih staf (untuk memperbaiki kemampuan mereka). Beberapa fasilitas, seperti koneksi wifi, juga turun sebentar, "katanya.


0 Komentar