Sabtu, 07 April 2018 10:01 WIB

Gejala dan Penyebab Kanker Otak

Editor : Amri Syahputra
Ilustrasi Kanker Otak (ist)

JAKARTA, Tigapilarnews.com _ Kanker otak adalah tumor otak ganas yang dapat menyebar dengan cepat ke bagian lain dari otak dan tulang belakang. Perlu diketahui, tidak semua tumor otak bersifat ganas dan bisa dikategorikan sebagai kanker. Ada juga tumor otak yang bersifat jinak. Tumor otak jinak adalah sekumpulan sel-sel otak yang tumbuh perlahan dan tidak menyebar ke bagian lain.

Tumor otak sendiri adalah pertumbuhan sel-sel otak yang tidak wajar dan tidak terkendali. Pada otak, tumor dapat berkembang dari sel yang menyusun jaringan otak, dari saraf yang keluar-masuk ke otak, dan dari selaput pelindung otak dan saraf tulang belakang (meninges).

Kanker otak pada umumnya sulit dikenali karena bisa sangat mirip dengan penyakit lainnya yang lebih ringan. Itu sebabnya banyak orang yang memiliki kanker otak sering terlambat didiagnosis dan pada akhirnya, terlambat mendapatkan pengobatan. Baca terus artikel ini untuk mengenali berbagai gejala yang biasa ditimbulkan oleh kanker otak.

Gejala kanker otak yang perlu Anda waspadai

  • 1. Kejang

Kejang adalah salah satu gejala kanker otak yang pertama kali muncul, terutama jika Anda tidak pernah memiliki riwayat kejang sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh tumor kanker yang mengiritasi otak sehingga membuat sel saraf otak bekerja tidak terkendali, dan menyebabkan anggota tubuh Anda bergerak menyentak tiba-tiba.

Gejala kejang tidak selalu kelojotan. Anda bisa mengalami kejang hebat di seluruh tubuh, sentakan (kedutan) di bagian tubuh tertentu, kekakuan satu anggota badan, atau sensasi kaku di salah satu bagian wajah. Kejang juga dapat berupa perubahan sensasi (penglihatan, penciuman, atau pendengaran) tanpa kehilangan kesadaran, bengong sesaat, mata mendelik sekejap, atau tanda lain yang tidak disadari penderita bahkan orang di sekitarnya.

  • 2. Sakit kepala

Selain kejang, sakit kepala adalah gejala awal lainnya yang timbul akibat kanker otak. Akan tetapi, apa bedanya sakit kepala gejala kanker otak dengan sakit kepala biasa?

Menurut Mike Chen, ahli bedah saraf di City of Hope Hospital di California, sakit kepala bisa jadi gejala kanker otak apabila hadir mendadak, terjadi terus-menerus, dan cenderung memburuk karena tidak kunjung mempan diobati pakai obat biasa.

Sakit kepala tanda kanker otak juga seringnya terjadi saat Anda bangun pagi, akibat adanya peningkatan tekanan otak selama berbaring di tempat tidur dalam jangka waktu lama.

Tingkat keparahan sakit kepala dapat sangat bervariasi, tergantung dari besar-kecilnya ukuran tumor kanker atau seberapa cepat pertumbuhan tumor tersebut.

  • 3. Kelemahan dan mati rasa

Setiap gerak tubuh diatur dan dikendalikan oleh otak. Adanya tumor kanker bisa mengganggu kerja otak ini, sehingga menyebabkan tubuh kehilangan fungsi geraknya. Kelemahan tubuh bisa terjadi di satu sisi saja atau keduanya.

Kanker otak juga bisa menyebabkan tubuh mengalami mati rasa atau kesemutan di tangan dan kaki. Mati rasa dan kesemutan terjadi karena tumor berkembang di batang otak, tempat di mana otak terhubung dengan sumsum tulang belakang.

  • 4. Perubahan penglihatan

Tumor otak yang menyerang atau berada di dekat saraf mata bisa menyebabkan penglihatan ganda, penglihatan kabur, dan kehilangan penglihatan bertahap. Anda mungkin juga melihat titik-titik putih atau bentuk acang yang mengapung di jarak pandang Anda.

Namun sayangnya, kebanyakan orang tidak menyadari berbagai gangguan penglihatan ini sebagai gejala kanker otak. Anda bahkan mungkin tidak begitu memperhatikan perubahan penglihatan mata Anda sampai Anda terus-menerus mengalami keteledoran saat beraktivitas, misalnya kejedot tembok karena salah memperkirakan jarak atau bahkan kecelakaan mobil berulang kali.

Terlebih, tingkat keparahan perubahan penglihatan ini bisa berbeda pada setiap pasien kanker, tergantung pada ukuran dan jenis tumornya.

  • 5. Perubahan cara bicara

Bicara gagap atau terbata-bata, berbicara melantur, hingga kesulitan mengucap nama benda padahal sudah di ujung lidah adalah gejala kunci dari kanker otak lobus frontal atau temporal. Lobus adalah area otak yang terkait dengan fungsi motorik dari pemahaman bahasa dan bicara.

  • 6. Gangguan kognitif

Kanker otak bisa menyebabkan gangguan kognitif, seperti sulit mengingat, konsentrasi buruk, mudah bingung atau linglung, kesulitan berpikir jernih, kesulitan memproses informasi, dan kesulitan memahami apa yang orang lain katakan.

  • 7. Kehilangan keseimbangan

Fungsi motorik dan koordinasi tubuh dikendalikan oleh batang otak. Jika ada tumor ganas di bagian otak ini, Anda cenderung mudah untuk kehilangan keseimbangan yang bisa ditandai dengan merasa goyah ketika berdiri; berdiri miring ke satu sisi tanpa disadari; sering jatuh; hingga sulit berjalan, terutama dalam kegelapan.

Masalah keseimbangan juga merupakan gejala silent multiple sclerosis, itu sebabnya gejala kanker otak seringkali salah didiagnosis. Maka, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter jika Anda mencurigai gejala-gejala di atas terjadi pada Anda.

Faktor Risiko Genetik

Apa pun yang mengacu pada gen dapat disebut “genetik ‘. Dalam kasus tumor otak turun-temurun, mutasi atau perubahan urutan DNA yang membentuk gen tertentu, dilewatkan dari nenek ke orangtua ke anak. Sebagian besar faktor risiko genetik tidak diwariskan pada saat lahir, tapi benar-benar berkembang dari waktu ke waktu seiring dengan bertambahnya usia.
Gen adalah instruksi operasi untuk seluruh tubuh. Sementara sebagian besar gen kita melakukan pekerjaan seperti yang diharapkan, sejumlah kecil lainnya dapat menjadi tidak aktif atau berhenti bekerja. Gen yang tidak aktif atau rusak dapat mengubah cara sel-sel tumbuh, yang pada akhirnya dapat menyebabkan perkembangan tumor.

Penyebab Kanker Otak

1. Riwayat Dalam Keluarga

Pada kasus tumor otak yang terjadi, sekitar 5% memiliki hubungan dengan faktor genetik (keturunan), termasuk juga kondisi sindrom Li-Fraumeni, neurofibromatosis, sindrom nevoid karsinoma sel basal, tuberous sclerosis, sindrom Turcot, dan penyakit von Hippel-Lindau. Para ilmuwan juga menemukan “cluster” tumor otak tanpa adanya hubungan dengan kondisi turun-temurun ini  dan penelitian sedang dilakukan untuk mencoba untuk menemukan penyebabnya.

2. Perubahan Kromosom

Setiap sel normal dalam setiap tubuh manusia memiliki 23 pasang kromosom. Perubahan kromosom yang paling umum pada tumor otak terjadi pada kromosom 1, 10, 13, 17, 19, dan 22. Perubahan pada kromosom 1 dan 19 adalah yang paling sering ditemukan di oligodendrogliomas dan perubahan pada kromosom 22 adalah yang paling sering ditemukan di meningioma.

Mungkin kita mengalami kekhawatiran tentang tumor otak yang terjadi karena faktor keturunan. Untuk itu mulailah untuk mengetahui sejarah keluarga dengan mengkonsultasikan dengan dokter keluarga. Meskipun skrining rutin untuk tumor otak saat ini belum tersedia (merupakan cara mencegah kanker payudara atau kanker leher rahim secara dini), namun ciri-ciri dan gejala kanker otak yang tidak biasa seperti sakit kepala atau kehilangan memori jangka pendek dapat diselidiki dalam sejarah keluarga atau pada kondisi sehari-hari.

Faktor Resiko Lingkungan

Banyak penelitian telah dilakukan pada sejumlah potensi faktor risiko lingkungan. Dari sekian banyak faktor yang diteliti, hanya satu paparan radiasi ION yang telah jelas terbukti meningkatkan risiko mengembangkan tumor otak. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa riwayat alergi orang dewasa, ibu mengkonsumsi buah dan sayuran selama kehamilan, anak-anak yang mengkonsumsi sayuran dan telah mengalami cacar air, menunjukkan bahwa potensi untuk pengembangan tumor otak ini semakin berkurang.

3. Medan elektromagnetik

Banyak iformasi yang berkembang mengenai energi dari jaringan listrik atau penggunaan ponsel ini, memungkinkan dalam peningkatan resiko terjadinya tumor otak. Hal ini merupakan alasan dari tindakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang merekomendasikan pembatasan terhadap penggunaan ponsel dan menggantinya dengan headset atau hands free untuk orang dewasa dan anak-anak.

4. Radiasi

Teknik pengobatan radiasi ke arah kepala yang dilakukan pada sakit sebelumnya termasuk sinar-x pengion, dalam beberapa kasus telah menunjukkan keterkaitan terhadap faktor yang mengembangkan resiko kanker otak.

5. Infeksi Virus dan Alergen

Infeksi virus Epstein Barr (EBV) mempengaruhi peningkatan resiko limfoma. EBV juga lebih dikenal sebagai virus penyebab mononucleosis. Dalam penelitian lain, virus tingkat tinggi yang disebut cytomegalovirus (CMV) telah ditemukan pada jaringan tumor otak namun arti temuan ini masih dalam penelitian. Beberapa jenis virus lain telah terbukti menyebabkan tumor otak yang dilakukan dalam percobaan pada hewan,   namun masih banyak diperlukan data untuk mengetahui apakah paparan infeksi virus dapat menjadi penyebab kanker otak.

6. Senyawa N-nitroso

Beberapa penelitian yang dilakukan pada suplemen dan diet N-nitroso menunjukkan bahwa adanya peningkatan resiko tumor otak pada anak dan dewasa. Senyawa N-nitroso ini terbentuk dalam tubuh, yang berasal dari zat nitrit atau nitrat yang banyak terkandung di beberapa daging, asap rokok, dan kosmetik. Namun, penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan untuk pembuktian akan penyebab kanker otak ini.

Penting untuk diketahui bahwa penyebab kanker otak tidak secara akurat karena faktor lingkungan, yang berarti bahwa hasil seluruh penelitian dapat menjadi tidak konsisten. Studi lebih lanjut harus dilakukan sebelum meyakini bahwa faktor lingkungan seperti konsumsi pangan tertentu (nitrit), merokok, penggunaan telepon seluler merupakan faktor risiko yang mutlak untuk tumor otak.

Faktor Pendukung Lainnya

7. Usia

Resiko pengembangan kanker otak ini, juga dipengaruhi oleh pertambahan usia. Tumor otak yang paling umum pada orang dewasa yang lebih tua. Namun, tumor otak dapat terjadi pada semua usia dan beberapa jenis tumor otak terjadi secara eksklusif pada anak-anak.

8. Jenis Kelamin

Secara umum kanker otak lebih mungkin terjadi pada laki-laki daripada perempuan namun beberapa tipe tumor otak tertentu  seperti meningioma, lebih sering terjadi pada wanita.

9. Ras dan etnis

Di Amerika Serikat, orang kulit putih lebih mungkin untuk mengembangkan glioma (jenis kanker otak) tetapi kecil kemungkinannya untuk mengembangkan meningioma dibandingkan orang kulit hitam. Hal serupa juga terjadi pada orang-orang dari Eropa utara dua kali lebih mungkin untuk mengembangkan tumor otak.

Setiap kita harus memahami bagaimana penyebab kanker otak ini bisa ada dalam tubuh. Hal ini adalah cara yang tepat untuk mencegah terjadinya kanker otak yang mematikan ini.


0 Komentar