Rabu, 23 Mei 2018 11:10 WIB

Koopssusgab Hanya Turun di Situasi Genting

Editor : Rajaman
Pasukan Koopssusgab TNI (ist)

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Kepala Kantor Staf Presiden Jenderal (Purn) Moeldoko mengatakan pengaktifan Komando Operasi Khusus Gabungan (Koopssusgab) oleh Presiden Jokowi murni untuk merespons kondisi dan situasi keamanan negara menyusul aksi teror yang belakangan kembali marak terjadi.

Koopsusgab, ditegaskan Moeldoko, hanya akan turun dan membantu Densus 88 Antiteror saat situasi benar-benar genting. 

"Kapan satuan itu digunakan? tergantung. Satuan itu dipakai apabila dalam situasi high intensity conflict. Jadi kalau (masalah yang) kecil-kecil belum," kata Moeldoko menanggapi respons terhadap sebagian kalangan yang tak setuju pelibatan TNI melalui Koopssusgab dalam menanggulangi terorisme, Rabu (23/5/2018). 

Ia mengaku dapat memahami sikap tersebut. Namun, Moeldoko menyindir pihak yang menyebut aksi teror sebagai perkara kecil yang cukup ditangani oleh kepolisian tanpa bantuan TNI.

"Ini ada yang bilang 'ini kan masih nyamuk kenapa sih mesti digerakkan kembali Koopssusgab?'," kata dia. 

"Mudah-mudahan yang ngomong ini cuma 'nyamuk', digigit nyamuk betul nanti," sambung mantan Panglima TNI itu.

Koopssusgab merupakan gabungan dari tim elite TNI yakni Sat-81 Gultor Komando Pasukan Khusus milik TNI AD, Detasemen Jalamangkara TNI AL, dan Satbravo 90 Komando Pasukan Khas dari TNI AU.

Dengan kemampuan dan kapasitas yang handal, Moeldoko yakin Koopssusgab mampu mengatasi kelompok atau pihak-pihak yang mengancam negara.

"Ditabrak Koopssusgab, selesai pasti. Karena kemampuan dan kapasitasnya luar biasa," katanya.


0 Komentar