Senin, 30 Juli 2018 11:37 WIB

Blusukan Bulaksumur Nilai Jokowi Berhasil Bangun Indonesia

Editor : Yusuf Ibrahim
Ketua Relawan Blusukan Jokowi Bulaksumur, Teguh Indrayana (tengah). (foto istimewa)
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Relawan Blusukan Jokowi Bulaksumur yang anggotanya merupakan alumni Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta mendeklarasikan dukungannya untuk Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019.
Mereka optimis Jokowi menang 90 persen di Jawa Tengah. Ketua Relawan Blusukan Jokowi Bulaksumur, Teguh Indrayana mengatakan, deklarasi ini digelar untuk memenangkan kembali Jokowi di Pilpres 2019. Dukungan diberikan lagi karena Jokowi dinilai berhasil membangun Indonesia.
 
"Dukungan Blusukan Jokowi untuk dua periode karena apa yang dilakukan Jokowi dalam membangun bangsa Indonesia yang nyata ini selama lima tahun ini sangat sayang kalau tidak dilanjutkan dan dituntaskan apa yang belum tercapai," kata Teguh dalam deklrasi di Resto Batik Kuring SCBD, Jakarta Selatan.
 
Teguh mencontohkan, bagaimana keberhasilan Jokowi membangun infrastruktur di daerah hingga perbatasan Indonesia dalam kuran empat tahun jalannya pemerintahan. Sehingga, Relawan Blusukan Jokowi Bulaksumur akan mengkampanyekan keberhasilan tersebut kepada masyarakat.
 
"Kami dari Blusukan Jokowi akan melakukan kampanye dengan berbagai cara baik melaluli media sosial, media online, cetak, dan TV semua akan kita gerakan semuanya agar tersebar," terangnya.
 
Relawan Blusukan Jokowi Bulaksumur juga akan melakukan live streaming untuk mengkampanyekan berbagai kegiatan Jokowi saat berlangsungnya kontestasi Pilpres 2019. "Kita akan bekerja secara nyata dan pendekatan ke masyatakat atas Blusukan Jokowi ini untuk memenangkan Jokowi di Pilpres 2019," ujarnya.
 
Teguh juga tidak akan memaksakan seluruh alumni UGM dapat memilih Jokowi. Selain itu, Relawan Blusukan Jokowi Bulaksumur juga menyerahkan sepenuhnya soal siapa Cawapres kepada Jokowi.
 
Ia menargetkan bahwa Jokowi dapat memenangkan Pilpres. "Kami yakin Jawa Tengah meraih suara sampai 90 persen untuk Jokowi," tandasnya.
 
Sementara itu, Ketua KAGAMA (Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada) sekaligus Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo membandingkan masa pemerintahan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia membandingkannya berdasarkan pengalaman bekerja di masa pemerintahan kedua presiden itu.
 
Awalnya, Ganjar bercerita soal pembangunan Bandara Ahmad Yani yang dimulai di masa jabatan SBY. Saat itu, Ganjar merasa SBY adalah orang yang baik sekali.
 
"Saya 5 tahun jadi gubernur mengalami 2 presiden. Pak SBY itu orangnya baik sekali Baik sekali. Saya disaksikan Pak Budi Karya (Menteri Perhubungan) membangun Bandara Ahmad Yani. Semua orang cerita 'wah bandaranya bagus'. Itu saya mulai di zaman beliau (SBY) dan diselesaikan di pemerintahan Pak Jokowi," tutur Ganjar.
 
Bukan tanpa alasan Ganjar menyebut SBY baik sekali. Dia mengatakan saat itu urusan pembangunan bandara dibuat SBY sangat mudah, bahkan hingga SBY mengubah peraturan pemerintah.
 
"Kenapa saya katakan baik sekali pada saat itu, karena kami bisa langsung berkomunikasi di akhir masa jabatannya dan putusannya sangat cepat sekali bahkan mengubah peraturan pemerintah," ucapnya.
 
Ganjar lantas membandingkan masa SBY dengan masa Jokowi. Dia menyebut Jokowi sebagai sosok yang dahsyat. "Namun yang lebih menarik, Pak Jokowi lebih dasyat. Bukan baik sekali, tapi dahsyat," ujar Ganjar.
 
Salah satu alasannya adalah Jokowi secara langsung mengajak para kepala daerah ikut rapat kabinet. Dia juga mengatakan Jokowi melakukan itu dengan ketulusan. "Coba tanya bupati, walikota, gubernur. Pernah nggak mereka diajak rapat kabinet gubernurnya dipanggil satu-satu, bupatinya dikumpulkan dan itu dilakukan dengan ketulusan. Itu ditanyakan satu per satu," pungkas Ganjar.(exe)

0 Komentar