Selasa, 09 Oktober 2018 10:48 WIB

Kemenpora Gelar Pemilihan Wirausaha Muda dan Pengegrak Wirausaha Berprestasi 2018

Editor : Yusuf Ibrahim
Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora, Asrorun Niam Sholeh. (foto istimewa)
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) terus membuktikan upaya dalam mendorong tumbuh suburnya wirausaha-wirausaha muda. 
 
Penegasan tersebut disampaikan Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora, Asrorun Niam Sholeh, di dalam sambutannya saat Pemilihan Wirausaha Muda Pemula Berprestasi dan Pengegrak Wirausaha Berprestasi Tingkat Nasional 2018 di Jakarta, Senin (08/10/2018) malam.
 
Dia menambahkan, dengan adanya Asdep (asisten deputi) yang secara khusus membidangi kewirausahan pemuda, menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mendorong tumbuh suburnya wirausaha-wirausaha muda yang akan menjadi pionir, yang akan menjadi pelopor, di dalam perwujudan kemandirian bangsa.
 
"Tahap yang pertama adalah penumbuhan minat dan bakat, dan terakhir  punya modalnya masing-masing," katanya.
 
"Tidak semua wirausahan memiliki potensi dan jiwa kewirausahan, mengaktualkan organisasi itu, karenanya butuh sentuhan. Melalui penumbuhan minat dan bakat, simulasi potensi yang muncul, salah satunya dengan motovasi-motivasi, hingga komitmen untuk mengaktualkan, sampai mengurai ke tahap yang pertama, makanya di asdep Pak Imam Gunawan ini ada pelatihan-pelatihan penumbuhan minat kewirausahaan, yang dilaksanakanan di berbagai tempat dengan segmen yang beragam dan dengan bidang-bidang yang juga beragam," tuturnya.
 
Kesulitannya, masih dikatakannya, adalah memulai, dan setelah memulai ada proses kelahiran anak, yang dimulasi sampai ia bisa berjalan. Pada saat ia sudah berjalan, imbuh Asrorun Niam, masih banyak orang yang tidak percaya ia sudah bisa berjalan, atau secara internal ia belum mampu berdiri tegak, atau belum dipercaya oleh pihak lain ia sudah mampu berdiri dan berjalan. "Inilah masuk program yang dikreasikan dukungan yang difasilitasi, salah satunya dalam bentuk bantuan permodalan," tuturnya. 
 
"Asumsinya mereka baru masuk di dunia baru, memulai dan dari sisi dukungan permodalan belum cukup kredibel untuk dibiayai, lembaga-lembaga pembiayaan belum menolehnya, karena bisa jadi faktor belum cukup dipercaya, baik itu pada level kemampuan ia mengembangkan maupun faktor lainnya. Tentunya, ini didorong dengan simulasi," jabarnya.
 
Kemenpora, masih dikatakannya, bagian dari komponen pemerintah yang bergerak di bidang pengembangan kewirausahaan tergerak memberikannya. "Tentu dari sisi jumlah sangat kecil, dibanding dengan potensi yang ada, dibanding dengan kebutuhan yang ada dan dibanding dengan anak-anak muda yang sudah memulai," ucapnya.
 
"Seribu paket dari total 20 juta orang, kalau dilihat perentasenya sangat kecil. Bisa jadi persoalan sudah banyak yang memakai. Tahap yang ketiga adalah malam hari ini, solusinya para peserta para finalis yang hadir di sini, adalah masuk great yang ketiga, sudah memiliki komitmen, sudah memulai, sudah termasuk mapan kemudian di kompetisikan," lanjutnya.
 
Dalam pandangannya juga, ada sisi-sisi keunggulan, yang bisa diajukan, kepada khalayak agar memperoleh rekominisi dan juga apresiasi. Nantinya, dewan juri diminta memberikan penilaian, setelah semua mendaftar. "Jadi basisnya memang pendaftaran."
 
"Apakah di luar itu tidak berprestasi? Tentu tidak. Sebab yang mendaftar ini tentunya yang akan dinilai, kita tidak menilai yang tidak mendaftar. Tetapi bukan berarti yang tidak mendaftar yang tidak menjadi kewirausahaan berprestasi, ia tidak berprestasi, tidak demikian adanya."
 
Setelah aplikasi masuk, sejumlah 456 aplikan, dewan juri bekerja untuk melakukan penilaian dan dibantu tim pendaimping. Basis informasi bisa diperoleh dari data yang dikirim. diauditing data nanti. 
 
"Pada malam hari ini hingga dua hari kedepan akan dilakukan penilaian, apakah para peserta yang daftar di sini pelaku kewirausahaannya atau jangan-jangan ia hanya pakai stuntman dan nanti ini akan ketahuan, jadi yang pakai stuntman silahkan mundur dulu," selorohnya.
 
"Yang perlu saya sampaikan khusus bagi dewan juri, ini adalah momentum terbaik bagi kita untuk menemukan bakat-bakat terpendam. Setelah itu menggambarkan kepada publik sebagai bentuk apresiasi.  Nanti kita harapkan ini diserahkan langsung di depan Pak Presiden, pada puncak hari Sumpah Pemuda," janjinya.
 
Dikatakannya juga, ini juga momentum untuk berjejaring atau kekuatan wirausaha. Berjejaring dengan yang sebaya dan berjejaring dengan pelaku usaha yang lebih kuat, sehingga, ada kemitraan. Kemitraan yang saling menguntungkan. termasuk kepada lembaga-lembaga pembiayaan. 
 
Diharapakan kegiatan ini menambah porto polio para peserta untuk menambah kepercayaan dari lembaga-lembaga yang terkait di bidang pengembangan kewirausahaan. "Ini persoalan, nasib sekian banyak finalis, sehingga perlu kehati-hatian, perlu ketelitian dan perlu objektifitas, di dalam melakukan penilaian," tuturnya.
 
"Dan saya hampir pernah menjadi korban dalam penilaian tersebut. Jadi harus ada stadarisasi nilai benar-benar menjadi objektifitas. Bukan hanya soal nasib para finalis, jangan sampai nanti pengennya berprestasi, pulang-pulang menggerutu gara-gara faktor standart yang berbeda. Karenanya saya berpesan intinya berkompetensi. Di dalam kompetensi itu setidaknya ada tiga hal, kompetensi terkait personal, kompetensi terkait profesional dan kompetensi terkait sosial. Nah, tiga hal ini satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Ini poin-poin pentingnya dan juga perlu dipahami oleh dewan juri. Karena ini kunci untuk kepentingan penilaian."
 
Sedangkan di bagian penutupan, Asrorun Niam tidak lupa mengucapkan selamat pada rekan-rekan finalis karena sudah memasuki jenjang akhir. Sebab di salam proses penilaian kewirausahaan muda berprestasi dan sudah menyingkirkan ratusan peserta lainnya. "Jadi lakukanlah kegiatan-kegiatan positif. Yang terakhir yang saya mau sampaikan, kita ada momentum Asian Para Games yang baru kemarin dibuka, ini kesempatan pertama Indonesia menjadi tuan rumah pertama kali. Untuk itu kita berharap dan berdoa bersama-sama dan berpartisipasi untuk menyukseskan penyelenggaraan, sukses prestasi, sukses ekonomi, sukses administrasi menyusul kesuksesan Asian Games yang dilaksanakan beberapa waktu yang lalu," tutupnya.
 
Sementara itu, turut hadir di antaranya, yakni Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda, Imam Gunawan, Sutrija Kabid Pemetaan Kewirausahaan Pemuda, Wisler Manalu sebagai Asisten Deputi Kemitraan dan Penghargaan, lalu
Sekretaris Deputi Pengembangan Pemuda, Amar Ahmad, Arif Prahasta Kasubid Kewirausahaan, Ellies Sutrisna dari Aspirasi serta Afiat Rasyid Rustamadji, Sekretaris BPD DKI Jakarta Komunitas Sahabat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).(exe)

0 Komentar