Selasa, 13 Juli 2021 14:35 WIB

Presiden Prancis Umumkan Aturan Wajib Vaksinasi Covid-19 untuk Tenaga Kesehatan

Editor : Yusuf Ibrahim
Presiden Prancis Emmanuel Macron. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan aturan wajib vaksinasi Covid-19 untuk staf tenaga kerja kesehatan (nakes) pada Senin (12/7/2021).

Seperti dilaporkan AFP, otoritas juga memperketat pembatasan untuk memerangi lonjakan kasus Covid-19 baru-baru ini terkait dengan varian Delta. "Situasinya terkendali, tetapi jika kita tidak bertindak sekarang, jumlah kasus akan meningkat secara signifikan dan akan menyebabkan peningkatan rawat inap," kata Macron.

Dalam pidato nasional, pria berusia 43 tahun itu mengatakan bahwa pemeriksaan vaksin pada perawatan kesehatan dan pekerja rumahan akan dimulai pada September, sementara sistem "Covid pass" akan diperluas ke restoran, bar, dan tempat umum lainnya mulai Agustus.

Di bawah aturan baru, orang yang ingin makan atau minum di luar harus membuktikan bahwa mereka telah divaksinasi atau memiliki tes negatif baru-baru ini yang menunjukkan bahwa mereka bebas infeksi. "Negara kami menghadapi lonjakan epidemi di seluruh wilayah kami, di daratan Prancis serta di luar negeri," kata Macron di awal pidato yang disiarkan televisi.

Macron menyusun strategi untuk memerangi gelombang infeksi keempat yang didasarkan pada dorongan lebih lanjut untuk memvaksinasi orang selama musim panas. Strategi ini meningkatkan biaya bagi orang-orang yang telah memutuskan untuk menghindari vaksinasi.

"Kami akan memiliki pendekatan yang sama, mengakui kewarganegaraan (dari mereka yang telah divaksinasi) dan membatasi yang tidak divaksinasi daripada pada semua orang," katanya.

Pengumuman tersebut mewakili perubahan arah bagi pemerintah setelah beberapa bulan secara bertahap mencabut pembatasan dan menggarisbawahi kekhawatiran tentang dampak potensial dari varian Delta yang lebih menular.

Langkah-langkah itu juga menggarisbawahi berbagai strategi yang diikuti di sebagian besar negara Eropa dibandingkan dengan Inggris. Pada Senin, pemerintah Inggris mengumumkan akan melanjutkan "Hari Kebebasan" minggu depan dengan mencabut sebagian besar pembatasan pandemi di Inggris.

Jumlah kasus baru di Prancis telah melonjak menjadi sekitar 4.200 sehari, menurut angka resmi terbaru yang tersedia, meskipun jumlah kematian di rumah sakit tergolong rendah yakni empat orang dalam 24 jam terakhir. Sekitar 7.000 orang dengan Covid dirawat di rumah sakit di Prancis.


0 Komentar