Senin, 13 Desember 2021 10:06 WIB

Putin Akui Pernah Jadi Sopir Taksi

Editor : Yusuf Ibrahim
Vladimir Putin. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Vladimir Putin mengakui pernah menjadi sopir taksi saat masa-masa sulit setelah runtuhnya Uni Soviet.

Namun, sopir taksi itu kini menjadi presiden Rusia. Menurutnya, runtuhnya Uni Soviet berdampak pada hancurnya ekonomi. Dia saat itu alih profesi menjadi sopir taksi untuk meningkatkan pendapatannya.

Pengakuan Putin itu dibeberakan kantor berita pemerintah RIA Novosti dalam sebuah film dokumenter yang diputar hari Minggu (12/12/2021). "Kadang-kadang saya harus mendapatkan uang tambahan," kata Putin dalam dokumenter tersebut.

"Maksud saya, mendapatkan uang tambahan dengan mobil, sebagai sopir. Tidak menyenangkan untuk berbicara jujur, tetapi sayangnya, itulah masalahnya," katanya lagi.


Putin mengatakan runtuhnya Uni Soviet berarti akhir dari "Rusia historis."
 

Dia sebelumnya menyesali kehancuran negaranya tiga dekade lalu, dengan mengatakan itu tetap menjadi tragedi bagi sebagian besar warga negara.

Berakhirnya Uni Soviet membawa serta periode ketidakstabilan ekonomi yang parah yang menjerumuskan jutaan orang ke dalam kemiskinan, ketika Rusia yang baru merdeka berevolusi dari komunisme ke kapitalisme.

Sebagai seorang pelayan setia Uni Soviet, Putin kecewa ketika negara besarnya runtuh, pernah menggambarkan keruntuhan sebagai "bencana geopolitik terbesar abad ke-20".

Komentar Putin datang ketika para kritikus menuduhnya berencana untuk menciptakan kembali Uni Soviet dengan invasi ke Ukraina. Kremlin sejauh ini menolak gagasan itu sebagai ketakutan Barat, dan bahwa Moskow hanya akan menyerang tetangganya jika diprovokasi oleh Kiev atau negara lain.(mir)


0 Komentar