Senin, 21 November 2022 09:06 WIB

Tegas dan Aktif Bangun Kesejahteraan Rakyat, Jenderal Dudung Disebut Paling Pas Jadi Pilihan Presiden Sebagai Panglima TNI

Editor : Yusuf Ibrahim
KSAD Jenderal Dudung Abdurachman. (foto istimewa)

Jakarta, Tigapilarnews.com- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengkhawatirkan krisis pangan menjadi ancaman di depan mata. Dia berharap RI memiliki  kekuatan kemandirian  pangan hingga mengatasi segala kendala.

Untuk itu, di antaranya diperlukan Panglima TNI yang secara rentang kendali mumpuni. Panglima TNI yang tegas dan berani dalam mengelola operasi perang atau kondisi rawan hingga pelosok, tapi juga yang merakyat yang berpengalaman dalam operasi selain perang, seperti membangun kantong-kantong pertahanan pangan dan terlibat dalam membangun kesejahteraan masyarakat.

Sedangkan panglima TNI Jenderal Andika Perkasa sebentar lagi segera pensiun. Penggantinya inilah yang diharapkan mampu menjadi solusi dan jawaban dari segala kegundahan Presiden Jokowi.

Sejumlah nama pun digadang-gadang jadi sosok pengganti Andika sebagai Panglima TNI berikutnya. Salah satunya yang cukup santer adalah Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman.

"Kalau kita melihat dan menilai, memang Jenderal Dudung paling pas, sesuai dengan kebutuhan serta tantangannya. Jenderal Dudung selama ini sangat aktif di bidang kemandirian pangan," kata pengamat militer Apep Agustiawan, dalam keterangan resminya, Senin (21/11/2022).

"Beliau sangat peduli, keliling, bergerak, memetakan, hingga mengubah lahan yang semula tidur, tidak termanfaatkan, menjadi area produktif dengan mendorong anggotanya dan masyarakat untuk menanam. Hal ini menunjukkan beliau memiliki kepedulian tinggi dan melihat jauh apa yang akan terjadi kedepannya dan mengantisipasinya," tambahnya.

Hal ini juga membuktikan KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman mendukung program ketahanan pangan yang dicanangkan pemerintah dengan menjadikan sektor pertanian sebagai program strategis nasional untuk mewujudkan swasembada pangan.

Dukungan itu dilakukan Dudung dengan memerintahkan satuan jajaran TNI AD agar menciptakan lahan kosong menjadi lahan produktif yang bisa dimanfaatkan sebagai lahan pertanian. Tujuannya untuk meningkatkan produksi pangan, sekaligus mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi krisis pangan.

Kegiatan tersebut sekaligus menggambarkan adanya peran serta TNI AD dalam membantu masyarakat untuk meningkatkan produksi pangan, pengawalan dan pendampingan kepada masyarakat dan petani dalam penggarapan lahan.

Lebih jauh, menunjukkan adanya kebersamaan rakyat dengan TNI AD dalam upaya menyukseskan salah satu program pemerintah untuk menciptakan ketahanan pangan nasional. Karenanya TNI AD akan selalu hadir di tengah-tengah kesulitan masyarakat apapun kesulitan itu dan bisa memberikan solusi.

Terpisah, Anggota Komisi I DPR Sukamta juga memandang KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman layak menjadi Panglima TNI, menggantikan Andika. Dalam penilaiannya, Jenderal Dudung sudah memenuhi syarat menjadi orang nomor satu di intitusi TNI.

 “Kalau siapa yang pantas jadi penglima, semua Kepala Staf Angkatan memenuhi dan pantas, (termasuk Jenderal Dudung). Pengganti Jenderal Andika adalah wewenang dan hak prerogatif Presiden. Jokowi bisa memilih calon Panglima TNI dari kesatuan yang diinginkannya, tidak harus bergantian atau bergiliran dari kesatuan seperti AL, AD dan AU. Tergantung Presiden saja,” ucapnya.

Jokowi diyakini akan memilih sosok calon Panglima TNI yang jejak rakamnya bersih, berintegritas, memiliki kapasitas dan kapabilitas. Sebab, sosok yang demikian dianggap mampu menjaga keamanan dan pertahanan Indonesia. “Semoga TNI tetap teguh menjadi alat Negara dalam menjaga NKRI dari semua ancaman,” kata Sukamta yang juga politisi dari Fraksi PKS ini.

Sebaliknya, Jokowi mengatakan bahwa situasi saat ini tidak mudah. Situasi yang sangat-sangat sulit untuk semua negara, ada krisis pangan yang sedang dialami dunia.

"Ditambah perang Rusia dan Ukraina sehingga krisis pangan, krisis energi dan krisis keuangan sekarang ini menghimpit semua negara," katanya dalam acara Kongres Legiun Veteran Indonesia (LVRI) di Plaza Semanggi, Balai Sarbini, Jakarta, Selasa (11/10/2022).

"Tadi pagi saya mendapatkan telpon dari menteri keuangan dari Washington DC. Beliau menyampaikan sudah 28 negara antre masuk sebagai pasien IMF. Ini lah kondisi yang apa adanya harus saya sampaikan. Artinya pandemi yang melanda semua negara itu mengakibatkan ekonomi global ini ambruk," paparnya.(fik)

 


0 Komentar