3 jam yang lalu
JAKARTA, TIGAPILARNEWS.COM- Pasar ponsel pintar di Asia Tenggara mencatat penurunan 1% year-on-year pada Q2 2025 dengan total pengiriman mencapai 25 juta unit, menurut laporan Canalys.
Pasar ponsel pintar Asia Tenggara menurun 1% pada Q2 2025 dengan total pengiriman mencapai 25 juta unit. Xiaomi memimpin pasar dengan 4,7 juta unit, diikuti oleh TRANSSION, Samsung, OPPO, dan Vivo, dengan Honor mencatat lonjakan tertinggi sebesar 121%.
Ketidakpastian ekonomi dan strategi promosi seperti penjualan TikTok Shop memengaruhi kinerja merek, dengan pangsa pasar yang bervariasi di setiap negara. Xiaomi kembali ke posisi teratas sejak Q2 2021 dengan pengiriman 4,7 juta unit dan pangsa pasar sebesar 19%.
Performa ini didorong oleh penjualan yang kuat untuk seri Redmi. TRANSSION mencatat pertumbuhan tahunan tertinggi di antara lima merek teratas dengan peningkatan 17% menjadi 4,5 juta unit dan pangsa pasar 18%.
Samsung berada di peringkat ketiga dengan pangsa pasar 17%, meskipun mengalami penurunan 3%. Permintaan perangkat 5G merek ini tetap kuat di pasar seperti Vietnam dan Singapura, didukung oleh model Galaxy A06 5G dan A16 5G yang bernilai tambah.
OPPO (tidak termasuk merek OnePlus) berada di peringkat keempat dengan pengiriman 3,5 juta unit dan pangsa pasar 14%, turun 19% karena persaingan yang ketat di segmen entry-level. Vivo berada di peringkat kelima dengan pangsa pasar 11%, turun 21% dibandingkan tahun sebelumnya.
Namun, Vivo menunjukkan momentum positif di segmen perangkat kelas menengah, terutama dengan seri V-nya. Ketidakpastian tarif dan fluktuasi mata uang, terutama melemahnya dolar AS, terus memengaruhi daya beli konsumen dan harga eceran.
Hal ini memaksa produsen untuk menyesuaikan strategi harga dan promosi mereka agar tetap kompetitif. Xiaomi memanfaatkan platform TikTok Shop untuk menjual model-model eksklusif dengan harga lebih rendah, selain menerapkan strategi menghabiskan stok lama melalui diskon dan penjualan langsung. Pendekatan ini membuka peluang besar bagi mereka di pasar yang semakin kompetitif.
Honor juga mencatat kinerja yang impresif dengan pengiriman melebihi satu juta unit pada kuartal tersebut. Hal ini menunjukkan lonjakan sebesar 121 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Permintaan yang tinggi untuk seri Honor X9c dan Honor 400 berkontribusi pada pertumbuhan merek yang kuat. Dalam hal pangsa pasar berdasarkan negara, Xiaomi memimpin di Malaysia dan Indonesia dengan masing-masing 20% dan 21%.
Di Filipina, TRANSSION mendominasi pasar Filipina dengan 37%, sementara OPPO memuncaki daftar di Thailand dengan 22%. Samsung, di sisi lain, menguasai pasar Vietnam dengan pangsa 26%.(des)