2 jam yang lalu

Gemilang atau Teralambat? Moto Pad 60 Series Tawarkan Berbagai Kebutuhan Pengguna

Editor : Yusuf Ibrahim
Ilustrasi. (foto istimewa)

JAKARTA, TIGAPILARNEWS.COM- Medan perang tablet di Indonesia sudah lama riuh. Para raja seperti Apple, Samsung, dan Huawei telah mendirikan kerajaan kokoh, sementara legiun-legiun agresif dari merek China lainnya terus membanjiri pasar dengan berbagai pilihan.

Namun kini, di tengah medan yang sudah sesak itu, seekor "raksasa yang tertidur" akhirnya bangun. Pada 17 September 2025, Motorola, nama legendaris yang pernah menjadi pionir di dunia ponsel, secara resmi terjun ke dalam perang tablet di Indonesia dengan meluncurkan seri perdananya, Moto Pad 60.

Langkah ini sontak memicu pertanyaan besar: di tengah persaingan yang sudah begitu berdarah-darah, apakah langkah Motorola ini adalah sebuah kebangkitan yang gemilang, atau sekadar "terlalu sedikit, terlalu terlambat"?

Strategi Serangan Dua Arah

Motorola tampaknya sadar betul akan tantangan ini. Alih-alih hanya meluncurkan satu produk "sapu jagat", mereka datang dengan strategi serangan dua arah jelas, menargetkan dua segmen pasar yang sama sekali berbeda.

"Moto Pad 60 Series menawarkan dua pilihan untuk menjawab berbagai kebutuhan pengguna," ujar Bagus Prasetyo, Country Head Motorola Indonesia.

"Moto Pad 60 Pro dirancang untuk pengguna yang mencari fitur premium, kemampuan AI, dan performa lebih tinggi. Sementara itu, Moto Pad 60 Lite adalah pilihan ideal bagi mereka yang menginginkan pengalaman hiburan berkualitas dengan harga lebih terjangkau."

Inilah perbandingan duel antara si "Pro" yang ambisius dan si "Lite" yang merakyat.

Duel Dua Dunia: Si 'Pro' Melawan Si 'Lite'

1. Target Pengguna dan Harga: Langit dan Bumi

Moto Pad 60 Pro: Ditujukan untuk "kelas berat"—para profesional, kreator konten, dan pelajar serius yang membutuhkan perangkat serba bisa. Harganya pun mencerminkan posisinya: Rp6.099.000.

Moto Pad 60 Lite: Dirancang untuk "kelas ringan"—penikmat film, keluarga, dan pengguna kasual yang bujetnya terbatas. Harganya sangat agresif: Rp1.839.000.

2. Layar: Arena Visual yang Berbeda Kelas

Pro: Menawarkan kanvas digital raksasa berukuran 12,7 inci dengan resolusi 3K yang tajam dan refresh rate super mulus 144Hz. Sangat ideal untuk multitasking dan menikmati konten dengan detail maksimal.

Lite: Hadir dengan layar 10,1 inci beresolusi 1200p yang ringkas, sempurna untuk menonton. Nilai tambahnya adalah sertifikasi TÜV Low Blue Light yang menjaga kesehatan mata saat binge-watching.

3. Dapur Pacu: Mesin Perang vs. Mesin Hiburan

Pro: Ditenagai oleh prosesor MediaTek Dimensity 8300 yang kencang, dirancang untuk menjalankan aplikasi berat, mengedit video, hingga presentasi tanpa hambatan.

Lite: Menggunakan chipset MediaTek Helio G85 yang handal, lebih dari cukup untuk streaming video, media sosial, dan game-game kasual.

4. Baterai dan Audio: Maraton vs. Sprint

Pro: Bagaikan pelari maraton dengan baterai monster 10.200mAh dan pengisian cepat 45W. Sektor audionya pun superior dengan empat speaker yang di-tuning oleh JBL.

Lite: Lebih seperti pelari sprint, dengan baterai 5.100mAh yang cukup untuk streaming hingga 9,5 jam dan pengisian daya 15W. Audionya didukung dual speaker stereo dengan Dolby Atmos.

5. Bonus dalam Kotak:

Pro: Disertai Moto Pen Pro, menjadikannya perangkat yang siap untuk berkreasi sejak pertama kali dibuka.

Lite: Disertai built-in stand case, siap untuk diajak menonton atau kelas online tanpa perlu membeli aksesori tambahan.

Sebuah Pertaruhan di Pasar yang Sesak

Di atas kertas, kedua produk Moto Pad 60 Series adalah penawaran yang sangat solid. Namun, tantangan terbesar Motorola bukanlah pada spesifikasi produknya, melainkan pada waktu. Mereka adalah pendatang baru di sebuah pesta yang sudah berlangsung lama.(des)


0 Komentar