Rabu, 20 September 2017 13:28 WIB

Raja Saudi Bantu Muslim Rohingya Rp119 Miliar

Editor : Yusuf Ibrahim
Raja Salman bin Adulaziz al-Saud. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Raja Salman bin Adulaziz al-Saud dari Arab Saudi memerintahkan penyaluran bantuan sebesar $15 juta atau sekitar Rp119 miliar untuk pengungsi muslim Rohingya yang melarikan diri dari Myanmar akibat genosida dan penyiksaan.

Perintah Raja Arab Saudi ini disampaikan dalam sebuah pernyataan yang dirilis Saudi Press Agency (SPA), Selasa (19/09/2017), usai rapat Kabinet Saudi pada hari Senin.

Penyaluran bantuan diarahkan oleh Abdullah bin Abdulaziz Al-Rabiah, supervisor umum Pusat Bantuan dan Kemanusiaan yang berbasis di Riyadh.

Kabinet Saudi dalam sebuah rapat mengecam pembantaian terhadap etnis Rohingya. Rapat kabinet membahas serangan brutal dan genosida yang dilakukan terhadap muslim Rohingya di negara bagian Rakhine, Myanmar, dan penghancuran sistematis terhadap banyak desa Rohingya.

Kabinet Arab Saudi juga memperbaharui seruan kepada masyarakat internasional untuk mengambil tindakan mendesak guna menghentikan tindakan kekerasan di Rakhine.

Pemerintah Saudi mendesak pemberian hak-hak minoritas muslim di Myanmar tanpa diskriminasi atau klasifikasi rasial.

Selama beberapa generasi, etnis muslim Rohingya telah mengalami kekerasan di Myanmar. Kekerasan terbaru di Rakhine, menurut para aktivis kemanusiaan, sebagai pembersihan etnis secara sistematis. PBB sendiri juga menggambarkan hal serupa.

Kekerasan terbaru pecah di negara bagian Rakhine atau Arakan, Myanmar sejak 25 Agustus 2017.

Awalnya, kelompok gerilyawan Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA) menyerang puluhan pos polisi dan markas militer yang menewaskan sekitar 12 petugas. Serangan ini memicu operasi militer besar-besaran di desa-desa Rohingya.

Pemerintah Myanmar telah mengakui ada 471 desa Rohingya yang jadi target operasi militer. Dari jumlah itu, 176 desa di antaranya kini benar-benar kosong. 

Militer mengaku telah membunuh lebih dari 300 warga Rohingya yang mereka klaim anggota gerilyawan. Tapi, para para pengungsi yang selamat dan para aktivis menyatakan militer membantai banyak warga sipil. Citra satelit juga menunjukkan banyak desa dibakar. 

Kekerasan di Rakhine telah memaksa sekita 417.000 warga Rohingya eksodus ke Bangladesh. Di negara tetangga Myanmar itu, mereka bergabung dengan ribuan orang lainnya yang juga melarikan diri dari kekerasan pada tahun lalu.(exe/ist)


0 Komentar