Senin, 18 Desember 2017 07:33 WIB

Pemprov DKI Siagakan Pasukan Hadapi Ancaman Banjir

Editor : Rajaman
Banjir di Jakarta (ist)

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Provinsi DKI Jakarta siaga banjir jelang puncak musim hujan yang diprediksi pada Januari-Februari 2018. Selain meningkatkan koordinasi dengan Badan Meteorologi Klimitologi dan Geofisika (BMKG), Pemprov DKI akan menyiagakan pasukan untuk membersihkan saluran air.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan, dalam menghadapi musim hujan pihaknya terus berkordinasi dengan BMKG perihal informasi cuaca. Anies juga telah meminta seluruh aparat untuk siaga tanggap dan mengimbau kepada semua warga agar mengantisipasi kemungkinan hujan lebat diriingi dengan petir. 

Untuk menghadapi musim hujan yang diprediksi terjadi hingga Maret 2018, pihaknya meminta seluruh perangkat daerah terkait, wali kota, camat, dan lurah di wilayah setempat agar membersihkan saluran air dan memastikan tidak ada hambatan. 

Selain itu, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga akan memanggil seluruh kontraktor yang terlibat dalam pembangunan di Jakarta saat ini. Rencananya, pertemuan dengan para kontraktor dijadwalkan Senin (17/18/2017).

"Lebih pada penyelenggara konstruksinya. Kontraktornya kan pelaksana lapangan, jadi nanti lebih kepada persentasi. Misalnya kemarin Waskita, beliau sudah telepon, siap dengan rencananya, sudah siap dengam eksekusinya. Lalu dia minta waktu minggu depan untuk persentasi penanganan saluran air," ujar Anies. 

Sementara Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Teguh Hendarwan mengatakan, sebenarnya tidak ada yang mesti dibicarakan terkait banjir yang terjadi saat musim hujan ini. Ia menilai banyak pihak, termasuk media, yang terkesan berlebihan mengabarkan dan memberitakan banjir tersebut. 

"Sebenarnya tak perlu ada lagi yang dibicarakan terkait banjir Jakarta kemarin. Seluruh genangan sudah surut dalam waktu dua jam setelah hujan lebat berhenti," ungkapnya.  

Kendati demikian, pihaknya saat ini tetap rutin membersihkan saluran dan tali-tali air. Sebab, selama ini banjir Jakarta lebih dipicu saluran yang tersumbat atau terlalu kecil saja.

"Seluruh pasukan saya sebar dan stanby di seluruh titik rawan banjir dan genangan. Kami juga sudah koordinasi dengan warga, lurah, camat, wali kota, Badan Penanggulangan Bencan Daerah (BPBD), dan BMKG," pungkasnya.


0 Komentar