Kamis, 11 Februari 2016 12:09 WIB

Hulu Bengawan Solo Siaga Kuning

Editor : Hermawan
Laporan: Jesse Halim

JAKARTA, Tigapilarnews.com – Kawasan sekitar hulu Bengawan Solo berstatus Siaga Kuning seiring terus naiknya ketinggian sungai terpanjang di Pulau Jawa itu, Kamis (11/2/2016).

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah di Bojonegoro menyatakan banjir susulan Bengawan Solo mengancam hilir Jawa Timur disebabkan meningkatnya ketinggian air di Jurug, Solo, Jawa Tengah, serta di Ngawi.

“Ketinggian air di Jurug, Solo, masuk Siaga III, dengan ketinggian sekitar 8 meter, tadi pukul 01.00 WIB,” kata Kasi Operasi UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, Mucharom, Kamis.

Ia juga menambahkan ketinggian air Bengawan Solo, di Ndungus, Ngawi, dalam waktu bersamaan juga naik, menjadi 6,70 meter (Siaga I), pukul 09.00 WIB.

"Naiknya air di Ndungus dipengaruhi hujan deras yang terjadi di daerah Ponorogo, dan sekitarnya," ujar petugas UPT Pengelolaan Sumber Air Wilayah Bengawan Solo di Ngawi Andik, menambahkan.

Kenaikan air Bengawan Solo di Jurug dan Ngawi akan memengaruhi ketinggian air Bengawan Solo di hilir, Jawa Timur, mulai Bojonegoro, Tuban, Lamongan dan Gresik, yang sekarang berangsur-angsur surut.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Bojonegoro Andik Sudjarwo menyatakan telah menerima laporan peningkatan air Bengawan Solo di Jurug, yang masuk siaga III, dan juga Ngawi.

Oleh karena itu, ia memprediksi adanya peningkatan ketinggian air Bengawan Solo di hulu itu, akan mengakibatkan ketinggian air Bengawan Solo di daerahnya, masuk Siaga Kuning (Siaga II), pada Kamis.

Terkait hal itu, ia menginstruksikan tim penanggulangan bencana di kecamatan dan desa yang daerahnya rawan banjir Bengawan Solo, untuk meningkatkan kewaspadaan.

"Camat di sepanjang Bengawan Solo dan kepala desa (kades), menginformasikan kepada masyarkat adanya ancaman banjir susulan Bengawan Solo," katanya.

Data di BPBD, banjir luapan Bengawan Solo, selama empat hari terakhir, telah merendam 40 desa yang tesrsebar di 10 kecamatan, dengan ketinggian pada papan duga di Bojonegoro tertinggi 14,80 meter (iaga II).

"BPBD sudah menyiapkan berbagai kebutuhan dalam menghadapi banjir Bengawan Solo, mulai personel juga lainnya," katanya.
0 Komentar