Rabu, 25 Mei 2016 15:06 WIB

PDIP: Jangan Underestimate Setya Novanto

Editor : Rajaman
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Politisi PDI Perjuangan (PDIP), Effendi Simbolon meminta kepada steakholder partai politik agar tidak menganggap remeh Partai Golkar pimpinan Setya Novanto yang banyak kalangan memprediksi partai beringin akan membawa Golkar seperti era orde baru yang patuh saja pada keinginan penguasa.

Setya Novanto menurutnya sudah membuktikan bahwa dirinya mampu meraih posisi puncak di Partai Golkar dengan menjadi ketua umum.

“Jangan underestimate (mengecilkan) Novanto.Faktanya dia sampai ke posisi sekarang sebagai orang nomor satu di Partai Golkar. Itu realita bahwa dia mencapai puncak karier sebagai politisi Golkar. Dia menang tidak secara aklamasi namun berjuang dan menang,” kata Effendi di Gedung DPR, Rabu (25/5/2016).

Soal isu bahwa Setya Novanto akan memberikan dukungan pada Jokowi pada pemilu 2019 mendatang dan akan membuat posisi PDIP akan terlewati, Effendy menanggapi secara santai, bahwa dukungan Golkar pada Jokowi adalah sebuah dinamika politik yang biasa saja.

“Semua jangan geer (red: gede rasa) dulu lah yakin Novanto akan mendukung Jokowi pada 2019. Novanto tuh tipikal politisi yang sejuk dan tidak konfrontatif, dia melaju saja. Salah-salah nantinya malah Novanto yang jadi capres kuat,” ujar anggota DPR Fraksi PDIP ini.

Soal dukugan pada Jokowi dia pun menilai hal itu sebagai hal yang biasa karena tentunya jika memang Jokowi memiliki program yang baik maka tentunya semua pihak akan mendukungnya. Golkar tentunya tidak akan mendukung pemerintah membabi buta.

“Sepanjang itu baik dan benar tentunya akan didukung. Tapi kalau semua palsu, tentunya dukungan hanya sesaat. Itu hukum yang sangat relevan. Kita gak perlu harus reaktif menanggapi isu dukungan untuk pilpres. Di era Orba, yang namanya Harmoko dan Ginandjar itu adalah orang yang selalu menegaskan mendukung penuh Soeharto, tapi kenyataannya mereka menjadi orang pertama yang meninggalkan Soeharto,” tandasnya.

Sebelumnya diwartakan, Pakar Hukum Tata Negara dari Universitas Parahyangan mengatakan, dukungan Jokowi pada Setya Novanto dalam Munaslub lalu adalah bentuk intervensi pemerintah terhadap partai politik.

Dia pun mengatakan bahwa dengan terpilihnya Setya Novanto maka posisi keduanya akan simbiosis mutualisme dimana masing-masing pihak bisa mendapatkan jaminan atas posisi masing-masing.

”Jokowi tentunya akan diamankan periode ini sekaligus untuk pilpres 2019 nanti dan Novanto juga bisa aman dalam kasus-kasus yang banyak menyebut namanya,” tandasnya.
0 Komentar