Jumat, 27 Mei 2016 10:12 WIB

Seminar Maut di Sukabumi, Digelar UNJ Diam-diam

Editor : Hendrik Simorangkir
JAKARTA, Tigapilarnews.com – Akibat bangunan yang berupa rumah panggung ambles, satu anak tewas dan belasan orang lainnya menderita luka-luka. Peristiwa itu terjadi di Sukabumi, Jawa Barat, kemarin.

Kini, aparat kepolisian dari Polsek Cisaat masih melakukan penyelidikan terkait ambruknya bangunan joglo di sebuah vila di Kampung Gentong, RT 24 RW 08 Desa Sukasari, Cisaat, Sukabumi, Jawa Barat.

Sejumlah warga yang keluarganya menjadi korban ambruknya bangunan itupun menuntut mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) untuk bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.

"Jumat (27/5) rencananya ada mediasi antara warga dengan mahasiswa yang terlibat menggelar acara di lokasi vila,” kata Kapolsek Cisaat Kompol Warsito kepada wartawan.

Keterangan awal yang diperoleh, Warsito mengungkapkan, acara digelar tanpa adanya pemberitahuan ke aparat desa maupun kecamatan.

Masih menurut Warsito, ada 34 mahasiswa UNJ yang mengajak warga di sekitar vila untuk mengikuti kegiatan dalam rangkaian KKN. Kegiatan itu dilakukan di areal belakang vila di sebuah joglo yang terletak di atas kolam ikan.

"Undangan dengan cara mengajak langsung. Warga datang ke lokasi membawa serta anak-anak, karena temanya memang seminar hypnoparenting, ibu cerdas, anak hebat dan lingkungan sehat," lanjutnya.

Bangunan yang runtuh tersebut berada di areal vila Gant Hay, milik mantan Kapolda DIY Irjen Pol (Purn) Ondang Sutarsa. Diketahui, vila itu dipinjamkan kepada mahasiswa UNJ untuk menggelar seminar.

Informasi itu dibenarkan Jejen (40), warga setempat. Jejen bahkan kehilangan keponakannya, Muhammad Noval (10), yang tewas terkena reruntuhan balok penyangga atap bangunan joglo tersebut.

"Saat kejadian, saya lagi jualan di pasar, ketika pulang keadaanya sudah kacau. Warga marah karena UNJ pakai acara ngajakin warga berkumpul di vila itu. Tadi juga saya sempat nyari mahasiswa buat minta pertanggung jawaban, tapi sudah keburu dibawa polisi," terangnya.

Hingga saat ini keberadaan rombongan mahasiswa UNJ yang menggelar acara masih misterius. Kabarnya mereka diamankan polisi, lantaran warga mengamuk dan mencari rombongan mahasiswa tersebut.

Selain boocah Noval, ada 11 warga lainnya, yang mayoritas perempuan dan anak-anak, menjadi korban ambruknya joglo di vila itu.

Rata-rata korban mengalami patah tulang kaki dan luka sobek akibat terkena material reruntuhan joglo di vila itu.

 
0 Komentar