Kamis, 09 Juni 2016 16:50 WIB

Rahmat Arifin Berbohong di Sidang Pembunuhan Eno Karena Diancam

Editor : Danang Fajar
Laporan : Arif Muhammad Riyan

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Salah satu pembunuh Eno Pahriah (19) yaitu Rahmat Arifin (24), memberi keterangan palsu saat di adili di Pengadilan Negeri (PN) Tangerang, Rabu (8/6/2016) kemarin.

Alasannya, Rahmat Arifin dipaksa oleh tersangka lainnya yaitu Rahmat alim alias RAL (15) yang merupakan kekasih Eno, guna mengaku di persidangan bahwa dirinya dan Imam Harpiadi (24) yang melakukan pembunuhan keji itu.

Selain itu, RAL mendesak Rahmat Arifin mengaku bahwa RAL bukanlah yang membunuh Eno melainkan terdapat tersangka lain yaitu Dimas Tompel.

Hal ini dilakukan, agar RAL lepas dari jeratan hukum. Selain itu, RAL juga menjanjikan Rahmat Arifin dan Imam Harpiadi jika dirinya bebas maka RAI akan membantu membebaskan Rahmat dan Imam.

Rahmat membuat surat pernyataan resmi dengan materai yang menyataan dirinya berbohong saat di persidangan dan di ancam RAI apabila tidak melakukan kemauan RAI (Berbohong di persidangan) maka Rahmat akan dibunuh jika bebas dari jeratan hukum. Surat tersebut diberikan kepada pihak penyidik.

Berikut Isi Surat Pernyataan Rahmat Arifin

Surat Pernyataan


Saya yang bertandatangan di bawah ini

Nama : Rahmat Arifin
Tempat Tanggal Lahir : Rajabasa Baru 10/2/1992
Pekerjaan Swasta : Swasta
Jenis Kelamin : Laki-laki
Warga Negara : Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Mes Jatimulya Kosambi Tangerang

Menyataka bahwa dengan ini keterangan yang saya berikan di depan sidang pengadilan pada hari Rabu tgl 8 juni 2016 di pengadilan tangerang sebagai saksi untuk menjelaksan pernan rekan saya yang bernama Rahmat Alum bukan keterangan yang sebenarnya saya berikan karena saya berbohong dikarenakan
1. Pada hari tgl 25 mei 2016 rekan saya Rahmat Alim berbicara kepada saya dan Imam agar membantu Rahmat Alum dengan cara berbicara di depan persidangan bahwa yang melakukan pembunuhan terhadap eno Farihah ialah saya, Imam dan Dimas Tompel bukan bersama Rahmat Alim.

kemudian saya juga dijanjikan oleh Rahmat Alim kalau Rahmat Alim bebas saya dijanjikan untuk dibantu. selanjutnya bila saya tidak mengikuti kemauan Rahmat Alim saya diancam oleh rahmat alim akan dipukulin sama teman-temannya rahmat alim ketika saya bebas.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa unsur paksaan dari pihak manapun

Jakarta 8 juni 2016
yang membuat pernyataan
Rahmat Alim
0 Komentar