Rabu, 19 Oktober 2016 20:34 WIB

Gerakan Basmi Tikus, Djarot: Satu Tikus Rp 20 Ribu

Editor : Hermawan
Laporan: Evi Ariska

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menyukseskan Gerakan Basmi Tikus (GBT).

Gerakan ini bermanfaat untuk mencegah berbagai penyakit yang disebabkan atau disebarkan oleh tikus, yaitu penyakit pes.

Bahkan, Djarot menyarankan, daripada nyari Pokemon yang sudah tidak laku, lebih baik mencari tikus yang lebih bermanfaat.

"Dulu kan ke taman nyari Pokemon gitu ya, sudah habis, nyata ini. Pokemon ini sudah habis sekarang kan, udah enggak laku Pokemon ya, dulu cari Pokemon sampai ke mana-mana kan gitu kan ya. Nah, ini (tangkap tikus) nyata, bermanfaat, iya enggak?,” ujar Djarot di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (19/10/2016).

Tikus ini diburu karena ditakutkan akan menularkan virus leptospirosis melalui urine tikus dan menyebar melalui genangan air.

Apalagi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi curah hujan di Jakarta akan semakin tinggi.

Djarot juga mengungkapkan, warga dipersilakan untuk memburu tikus dengan caranya masing- masing, tapi tak diperkenankan menggunakan senapan angin.

"Nanti nembak-nembak enggak kena tikusnya, kena orang lain. Tidak boleh pakai senapan angin," tandas Djarot.

Politikus PDIP ini menjelaskan wacana gerakan basmi tikus sedang dimatangkan. Nantinya, akan dianggarkan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah DKI, yaitu antara Biro Umun DKI atau Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI.

Diketahui, Jumat (14/10/2016), Wagub DKI Djarot berencana menggalakan GBT di wilayah Jakarta. Djarot meminta seluruh lurah mendukung gerakan tersebut.

Dia menjanjikan insentif sebesar Rp 20.000 bagi warga yang berhasil menangkap tikus. Nantinya, tikus yang berhasil ditangkap akan dikumpulkan untuk dijadikan pupuk.

 
0 Komentar