Kamis, 29 Desember 2016 14:09 WIB

Pembunuhan Sadis di Pulomas, Polisi Pelajari Sistem Keamanan Rumah Dodi

Editor : Danang Fajar
Laporan: Arif Muhammad Riyan

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Kepolisian terus mendalami kasus perampokan serta pembunuhan sadis di rumah mewah milik Dodi Triono di Jalan Pulomas Utara, Nomor 7A, Jakarta Timur.

Dalam hal ini, penyidik akan mempelajari sistem keamanan di rumah mewah milik arsitek sukses itu.

Dalam rekaman CCTV yang terpasang di depan rumah Dodi, terlihat para tersangka dengan leluasa memasuki pintu pagar yang tak terkunci. Tidak terlihat satpam rumah atau kompleks yang tengah berpatroli di sekitar lokasi.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengakui, rumah Dodi tidak ada satpamnya saat terjadi perampokan Senin 26 Desember 2016 sore. Namun dia sendiri belum mengetahui kenapa rumah semewah itu tak memiliki satpam pribadi.

"Kita lihat sendiri di sana, kan ada rumah yang (lain) ada satpam sendiri. Nanti kita tanya ke pemilik rumah (keluarga Dodi) yang masih hidup, kenapa nggak ada penjaganya," ucapnya di Mapolda Metro Jaya, Kamis (29/12/2016).

Berdasarkan informasi, Dodi sempat memiliki satpam pribadi yang menjaga rumahnya. Namun satpam tersebut sudah tidak lagi bekerja di tempat itu sejak beberapa waktu lalu.

Polisi belum dapat memastikan apakah mantan satpam rumah Dodi terlibat dalam perencanaan perampokan sadis tersebut.

Meski begitu, polisi tetap akan menelusuri berbagai kemungkinan terjadinya aksi perampokan disertai penyekapan hingga menimbulkan korban jiwa itu.

"Itu (kemungkinan-kemungkinan) ranahnya penyidikan. Semuanya masih didalami," kata dia.

Sejauh ini, polisi baru memeriksa pria berinisial R yang merupakan adik pentolan perampok bernama Ramlan Butarbutar yang tewas dalam penangkapan. R masih diperiksa sebagai saksi. Pemeriksaan juga dilakukan terhadap pelaku bernama Alfins Bernius Sinaga.

Sementara satu pelaku lainnya yang ditangkap bersama Ramlan, yakni Edwin Situmorang belum bisa dimintai keterangan karena masih menjalani perawatan di RS Polri.

"Edwin terluka setelah ditembak petugas lantaran berupaya melawan," tutup Argo.
0 Komentar