Jumat, 17 Februari 2017 18:06 WIB

Diduga Gelapkan Uang Driver, PT Go-Jek Indonesia Dilaporkan ke Polisi

Reporter : Asropih Editor : Danang Fajar
PT Go-Jek Indonesia dilaporkan ke Polisi karena dugaan penggelapan uang driver (asropih)

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Sejumlah driver Go-Jek Indonesia mendatangi SPKT Polda Metro Jaya untuk melaporkan PT Go-Jek Indonesia, terkait kasus dugaan tindak pidana penggelapan uang.

Didampingi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Paguyuban Go-Jek 99, serta Mitra Driver Go-Jek tiba di PMJ kisaran pukul 11.00 WIB.

"Hari ini kami akan melaporkan terkait dugaan tindakan pidana penggelapan oleh PT Go-Jek, terhadap para drivernya. Salah satunya ada pak Rosikin yang menjadi korban penggelapan oleh management PT Go-Jek," Kata Pengacara LBH Jakarta Oki Wiratama di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (17/2/2017).

Oki mengatakan, dalam kasus ini, banyak Driver Go-Jek pemberhentian sepihak (tersuspend) akunnya oleh Go-Jek. Selain itu, para Driver Go-Jek tersebut tidak bisa mengambil deposito yang ia miliki, karena sudah tersuspend.

"Ketika tersuspen deposit diakun mereka tidak bisa diambi, jumlah deposit tersebut ada yang dua, tiga, serta sampai empat juta. Jadi teman-teman yang tersuspent tidak bisa mengambil apa yang jadi haknya. kami juga sudah mengupayakan untuk mengatur pertemuan dengan pihak manajemen PT Go-Jek tapi setelah berkali-kali kami berusaha untuk berunding, tidak ada respon baik dari pihak Go-Jek terhadap driver, maka itu hari ini kita melaporkan," ucap Oki.

Laporan tersebut dibuat Berdasarkan nomor pelaporan polisi dengan: LP/843/II/2017/PMJ/Dit.Reskrimsus, tanggal : 17 Februari 2017. Tertuang dengan pasal 374 KUHP.

Selain itu, mantan Driver Go-Jek Indonesia Rosikin mengatakan, dirinya sudah 1 bulan sudah tersuspend oleh Go-Jek. Menurutnya, pemberhentian sepihak tersebut tidak ada penjelasan dari kantor itu.

"Iya uang di deposit saya ga bisa diambil karena ke suspend. Yang kesuspend itu kalo dari bulan puasa bisa ribuan orang. kalo sebelum puasa, itu udah ribuan orang," tutup Rosikin.


0 Komentar