Kamis, 30 Maret 2017 16:00 WIB

Bulan Depan, KRL Rangkasbitung-Tanah Abang Beroperasi Penuh

Reporter : Sriyanti Lumban Gaol Editor : Hermawan
Dirut PT KCJ, Muhammad Nurul Fadhila, saat konferensi pers di kantornya, Stasiun Juanda, Jakpus, Kamis (30/3/2017). Foto: Yanti.

JAKARTA, Tigapilarnews.com -  PT KAI Commuterline Jabodetabek (KCJ) per 1 April 2017, akan mengoperasikan secara penuh kereta rel listrik (KRL) hingga Stasiun Rangkasbitung. Langkah ini sebagai upaya PT KJC melayani sebanyak 1,2 juta penumpang pada 2019.

"Akan ada 16 perjalanan pergi-pulang (PP) yang melayani para pengguna KRL lintas Rangkasbitung-Tanah Abang. Dari persiapan yang telah dilakukan sejak awal tahun dan sejumlah uji coba, kami telah siap sepenuhnya," ujar Direktur Utama PT KCJ, Muhammad Nurul Fadhila, saat konferensi pers di kantornya, Stasiun Juanda, Jakarta Pusat, Kamis (30/3/2017).

Untuk itu, PT KCJ telah menyiapkan infrastruktur e-ticketing, dan kelengkapan pelayanan di Stasiun Rangkasbitung dan Citeras.

Berbagai pemeriksaan dan uji coba kesiapan sarana prasarana perkeretaapian juga telah dilakukan bersama PT KAI Daop 1 Jakarta dan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemehub).

"Hingga saat ini penumpang tujuan ke Stasiun Rangkasibitung maupun Angke dilayani dengan lima rangkaian kereta lokal relasi Rangkasibitung-Angke PP,” jelas Fadhila.

“Mulai 1 April,  seluruh rangkaian kereta lokal tersebut akan digantikan dengan KRL dan mengakhiri perjalanan hanya sampai Stasiun Tanah Abang. Pengguna jasa yang akan menuju Stasiun Angke dapat transit di Stasiun Tanah Abang untuk berpindah KRL lain," tandasnya.

Adapun penghitungan tarif KRL berbeda dengan KA Lokal. KRL menggunakan tarif progresif berdasarkan jarak tempuh sesuai dengan mekanisme penarifan yang berlaku saat ini, yaitu, 25 kilometer pertama sebesar Rp 3.000 dan untuk 10 kilometer berikutnya dan kelipatan sebesar Rp 1.000.

"Dengan jarak Rangkasibitung-Tanah Abang sejauh 72,7 kilometer, maka tarif yang perlu dibayarkan penumpang sebesar Rp. 8000," tuturnya.

Beroperasinya KRL sampai Stasiun Rangkasibitung  ini juga mengubah jarak perjalanan terjauh di seluruh lintas KRL Jabodetabek.

Sebelumnya, jarak terjauh adalah Bogor hingga Maja,  kini menjadi Bogor sampai Rangkasibitung dengan jarak tempuh total 123,62 km.

Perubahan tersebut juga mempengaruhi saldo minimum Kartu Multi Trip (KMT) yang besarnya sudah diatur sesuai tarif jarak terjauh.

Terhitung sejak 1 April 2017 saldo minimum KMT bertambah dari 12.000 menjadi 13.000 sesuai tarif perjalanan Bogor-Rangkasbitung.

"Meskipun Ada perbedaan tarif, para pengguna kereta api Rangkasbitung dan sekitarnya kini tidak perlu lagi khawatir kehabisan ticket. KRL tidak mengenal sistem pembatasan tiket, sehingga para pengguna dapat selalu membeli tiket kereta sampai jadwal keberangkatan KRL terdekat, " pungkas.

 


0 Komentar