Selasa, 23 Mei 2017 14:12 WIB

PT KCJ Bangun Aula Sementara di Stasiun Klender

Reporter : Sriyanti Lumban Gaol Editor : Hermawan
Direktur Utama PT KCJ, Muhammad Nurul Fadhila‎ di kantornya di Stasiun Juanda, Jakarta Pusat, Selasa (23/5/2017). Foto: Yanti.

JAKARTA, Tigapilarnews.com - PT KAI Daerah Operasi 1 Jakarta dan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membangun aula sementara di Stasiun Klender.

Pembangunan aula sementara ini untuk mempercepat pelayanan penumpang KRL di Stasiun Klender pasca kebakaran.

Direktur Utama PT KCJ, Muhammad Nurul Fadhila‎ mengungkapkan pembangunan aula sementara akan terus dipercepat.

Proses pembangunan sudah masuk dalam rangka pembuatan rangka atap, pemasangan fondasi, pintu elektronik, penyambungan listrik dari PLN, dan sejumlah pekerjaan lainnya.

"Aula sementara berukuran 260 meter persegi tersebut akan dilengkapi dengan enam buah gate elektronik baru, dua loket, ruangan server, dua toilet portable serta ruang operasional stasiun," jelas Fadhila saat konferensi pers di kantornya, Stasiun Juanda, Jakarta Pusat, Selasa (23/5/2017).‎

Stasiun Klender di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Jakarta Timur ini merupakan salah satu stasiun yang masuk dalam program revitalisasi oleh pemerintah, tepatnya Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub.

"Revitalisasi Stasiun Klender ini sejalan dengan pembangunan double-double track (jalur rel dwiganda) lintas Manggarai-Bekasi yang akan memisahkan jalur untuk kereta komuter dengan kereta api jarak jauh," tandasnya.

Selama pembangunan, Fadhila mengatakan, sebagai alternatif penumpang yang biasanya naik maupun turun di Stasiun Klender dapat menggunakan Stasiun Buara atau Stasiun Jatinegara. 

Pada kedua stasiun tersebut, PT KCJ juga telah ‎menambah petugas pelayanan dan pengamanan untuk antisipasi peralihan sementara pengguna imbas dari ditutupnya Stasiun Klender.

"PT KCJ mengimbau pengguna yang naik maupun turun di Stasiun Jatinegara dan Stasiun Buaran untuk tidak berdesakan dan memaksakan diri apabila terjadi kepadatan pada kedua stasiun ‎tersebut. Pengguna juga diimbau untuk dapat mengatur kembali waktu keberangkatannya," pungkas Fadhila.

 


0 Komentar