Selasa, 02 Mei 2017 12:04 WIB

ITW: Kecelakaan di Puncak Bukti Buruknya Pengawasan Kendaraan

Reporter : Rizky Adytia Editor : Sandi T

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Indonesia Traffic Wacth (ITW) menila, peristiwa beberapa kecelakaan pada bulan Apri lalu, memperlihatkan dengan jelas buruknya pengawasan kelayakan kendaraan dan kompetensi pengemudi. Sebab itu, semua pihak yang bertanggung jawab akan hal itu haruslah diberikan sanksi tegas.

"Kenapa ada kendaraan yang tidak layak jalan tapi tetap saja masih beroperasi, lalu bagaimana pengawasan terhadap kompentesi pengemudi, semua ini harus ada yang bertanggungjawab," ujar Ketua Presidium ITW, Edison Siahaan, saat dihubungi, Selasa (2/5/2017).

Selain itu, pihaknya mendesak agar temuan uji petik (KIR) yang tertempel di bus wisata maut itu untuk segera diusut tuntas karena dinilai tak sesuai peruntukannya.

"Selama ini, setiap kecelakaan hanya tanggungjawab pengemudi. Sementara pihak yang melakukan pemeriksaan kelayakan kendaraan lepas tanggungjawab," tegasnya.

Lebih lanjut, Edison menambahkan, kecelakaan lalu lintas yang terjadi merupakan peristiwa yang tidak disengaja. Namun, pemerintah berperan untuk mencegah terjadinya kecelakaan tersebut. Sebab itu, diperlukan pemeriksaan berkala oleh Dishub setempat dan pihak terkait lainnya. Kemudian kompentensi pengemudi ditandai dengan proses untuk mendapatkan SIM.

"Apakah kewenangan itu sudah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku ? Itu harus diperiksa," tegas Edison.

Sebelumnya diwartakan, peristiwa kecelakaan yang terjadi minggu ke tiga dan empat pada April lalu di wilayah Puncak, Jawa Barat merupakan bukti bahwa pemerintah belum serius mewujudkan Kamseltibcar.

Akibatnya, puluhan orang meninggal dunia dalam kecelakaan. Sebab, kecelakaan dipicu faktor manusia (human error), kelayakan kendaraan dan sarana prasarana jalan. Tetapi selalu diawali dengan tanda-tanda atau pelanggaran rambu sehingga petugas dapat segera melakukan tindakan pencegahan. Semua faktor-faktor pemicu kecelakaan itu dapat dicegah dengan melakukan pengawasan yang ketat.


0 Komentar