Senin, 05 Juni 2017 13:33 WIB

Harga Bawang Putih di Kudus Merangkak Naik

Editor : Hermawan
Ilustrasi pedagang bawang putih. (foto istimewa)

KUDUS, Tigapilarnews.com - Harga jual bawang putih impor di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, pekan ini mulai naik menjadi Rp 60.000 per kilogram, dibanding sebelumnya dijual dengan harga Rp 55.000 per kilogram.

Menurut salah seorang pedagang di Pasar Baru Kudus Chotim di Kudus, Senin, kenaikan harga jual bawang putih yang mencapai Rp 60.000/kg untuk tingkat eceran terjadi sejak Minggu (4/6/2017).

Adanya kenaikan harga bawang putih impor tersebut, dirinya tidak berani kulakan dalam jumlah banyak, karena khawatir rugi ketika harganya mengalami penurunan.

Pelanggan, kata dia, tentunya banyak yang mengurangi jumlah pembeliannya karena harganya yang cukup mahal.

Kenaikan harga jual juga terjadi pada komoditas bawang merah menjadi Rp26.000/kg dari sebelumnya dijual Rp20.000/kg.

Hal senada juga disampaikan pedagang di Pasar Bitingan Tutik Asiani mengakui, masih sempat mendapatkan harga kulakan sebesar Rp 53.000/kg, pada Minggu (4/6/2017), sedangkan hari ini, Senin (5/6/2017), harga kulakannya bisa mencapai Rp 58.000/kg.

Untuk stok yang disediakan, katanya, hanya 1 kuintal, karena antisipasi kemungkinan adanya perubahan harga jual.

Sementara harga jualnya, kata dia, berkisar Rp 60.000 hingga Rp 62.000/kg, sedangkan sebelumnya berkisar Rp 55.000/kg.

"Karena masih memiliki stok dengan harga lama, tentu menjualnya bisa lebih murah karena pembeli biasanya juga menawar," ujarnya.

Untuk komoditas lainnya yang mengalami kenaikan harga, yaitu harga kentang naik Rp 2.000 menjadi Rp 16.000/kg, dan wortel naik Rp 6.000 menjadi Rp 14.000/kg.

Sementara komoditas cabai rawit putih turun Rp 5.000 menjadi Rp 20.000/kg dan cabai merah kriting dijual Rp 13.000/kg.

Kamsini, pedagang sayur mayur lainnya mengakui, masih memiliki stok bawang putih dengan harga kulakan lama, sehingga masih berani menjual Rp 58.000/kg.

"Jika dijual mengikuti harga terbaru, khawatir tidak laku karena mayoritas pembelinya merupakan pelanggan rumah tangga, sehingga membelinya hanya dalam jumlah sedikit," ujarnya.

Hanya saja, dia mengaku, stok bawang putih yang dimilikinya saat ini tersisa sedikit, sedangkan stok bawang merah justru melimpah karena banyaknya peminat bawang merah lokal tersebut. 

 

 

sumber: antara


0 Komentar