Kamis, 06 Juli 2017 15:03 WIB

316 Bangli di Kolong Tol Lodan Akan Dibongkar

Reporter : Ryan Suryadi Editor : Hermawan
Kolong Tol Lodan, Penjaringan, Jakarta Utara, banyak berdiri bangunan liar, Kamis (6/7/2017). Foto: Ryan.

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Pemkot Jakarta Utara berencana akan menertibkan seratusan bangunan liar (bangli) yang kembali menjamur dan berdiri di kolong tol Jalan Lodan Raya, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara.

Keberadaan bangunan liar Kampung Walang yang ada di kolong tol Lodan itu. Pasalnya, tak hanya dijadikan sebagai permukiman kumuh liar saja, tapi juga ada yang dijadikan tempat usaha distribusi palet, pasir tongkang, serta barang bekas lainnya.

"Saat ini, kami masih lakukan pendekatan persuasif kepada warga kolong Tol Lodan untuk pindah ke rumah susun yang sudah kami siapkan," ujar Camat Pademangan, Mumu Mujtahid, Kamis (6/7/2017).  

Mumu memaparkan, ada total 73 kepala keluarga (KK) dari total 316 bangunan liar di kolong tol Lodan yang akan ditertibkan oleh Pemkot Jakarta Utara di lokasi yang menghubungkan wilayah Pademangan dan Penjaringan itu.

"Kami lakukan dengan manusiawi, karena kehidupan di kolong tol itu sangat tidak layak dan tidak sehat. Kami koordinasikan dengan Dinas Perumahan dan Gedung DKI agar warga yang mau pindah kami berikan Rusunawa di Marunda," kata Mumu.

Sementara itu, Kepala Satpol PP Kota Jakarta Utara, Ronny Jarpiko menyebutkan, pihaknya melakukan sosialisasi tentang bahaya apabila warga masih menempati bangli di kolong tol itu.

"Bahaya nyata sudah dapat dilihat dari kebanjiran, penyakit pada anak-anak, bahkan hingga bahaya kebakaran karena sambungan listrik secara ilegal," ungkap Ronny.

Bahkan, Ronny mengatakan dari hasil pemantauan dengan pihak Kecamatan pada Selasa (4/7/2017), telah terjadi luapan Kali Ancol ke Jalan RE Martadinata akibat aliran sodetan Kali Ancol buntu karena keberadaan bangunan liar di lokasi itu. 

"Warga pasti ada yang pro dan kontra, tapi ini demi kebaikan masyarakat jauh lebih besar. Kami sudah informasikan bahwa cepat atau lambat refungsi kali dan sungai mesti dilaksanakan. Tujuan kami hanya ingin mengebalikan fungsi kali yang sebelumnya ada di situ," pungkas Ronny. 

 


0 Komentar