Kamis, 20 Juli 2017 18:57 WIB

Mau Dibongkar, Seratusan Warga Kolong Tol Lodan Belum Dapat SP

Reporter : Ryan Suryadi Editor : Hermawan

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Seratusan warga di kolong Tol Lodan, Pademangan, Jakarta Utara yang terbentuk dalam forum Persatuan Rakyat Kampung Walang, menolak keras soal rencana penggusuran bangunan akibat adanya rencana Pemkot Jakarta Utara soal pembangunan sodetan Kali Ancol. 

Hingga kini, beberapa warga mengakui belum terima surat peringatan bongkar, baik dari pihak Kelurahan dan Kecamatan setempat.

"Kalau menggusur rumah orang tuh harus jelas duku informasi permasalahannya apa, dan juga apa tujuannya. Yang kami dengar hanya terkait adanya rencana pembangunan sodetan alhasil rumah kami jadi sasaran bongkar, karena telah menghalangi kali. Sampai saat ini ya kami juga belum disosiasliasi sama kecamatan, dan juga pihak kelurahan. Jangankan sosialisasi, surat peringatan (SP) bongkar 1, 2 dan 3 aja belum," kata Tumijan (47), sebagai warga di Kawasan Blok A Kampung Walang (kolong Tol Lodan), Jakarta Utara, Kamis (20/7/2017).

Tumijan yang selaku anggota dari tim Relawan Pemenangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan-Sandiaga Uno mengatakan, sampai saat ini warga di kolong Tol Lodan ada rasa ketar-ketir, perihal adanya rencana pembangunan sodetan, yang berujung ditertibkannya hunian warga di area kolong Tol Lodan yang berada di Jalan Lodan Raya tersebut. 

Tumijan yang mengaku hampir 20 tahun lamanya tinggal di kolong Tol Lodan ini mengatakan kembali, berharap Anies-Sandiaga jika kelak memimpin di Jakarta dapatmemenuhi keinginan warga kolong Tol Lodan.

"Kami enggak mau asal digusur. Saya dan juga warga asli di sini itu bingung sama pemerintah. Kami bertahun-tahun tinggal di sini kok jadi rumah kami dibongkar, ada apa, Coba dulu di sini pemerintahnya duduk dan jelaskan dulu ke sini. Sosialisasi sama surat perintah bongkarin aja belum ada. Lalu kenapa hanya warga di Kampung Walang yang di Blok B yang kena sosialisasi,” paparnya.

"Warga di Blok B tersebut, saat ini masih ada dan belum pindah tuh ke Rusunawa Marunda. Mereka masih ada tuh. Malah kena undi kunci unit Rusun malah warga Blok B. Mereka kan ya warga luar, pengontrak. Kami lah yang saat ini ya warga aslinya Kampung Walang. Harusnya, pemerintah itu lihat siapa mereka (Warga Blok B Kampung Walang. Kami Blok A malah tidak kena sosialisasi," pungkasnya.

 


0 Komentar