Kamis, 20 Juli 2017 19:16 WIB

Warga Kolong Tol Lodan Setuju Pembangunan Sodetan Kali Ancol, Tapi Tolak Penggusuran

Reporter : Ryan Suryadi Editor : Hermawan

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Sejumlah warga di kolong Tol Sedyatmo (Tol Lodan), Jalan Lodan Raya, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara, mengaku setuju terkait rencana Pemkot Jakarta Utara akan membangun sodetan Kali Ancol.

Namun, rencana pembangunan sodetan yang berujung penggusuran hunian warga ini sudah membuat mereka terbentuk Forum Persatuan Rakyat Kampung Walang itu menolak mentah-mentah penggusuran itu.

"Jadi begini, rencana pemerintah perihal membangun sodetan Kali Ancol, kami setuju. Akan tetapi, kalau ujung-ujungnya kediaman kami harus dibongkar,kami memaksa diri buat bertahan di sini, sampai si Bapak Anies Baswedan, serta Bapak Sandiaga Uno dilantik jadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta," papar Tumijan (47), warga Kolong Tol Lodan atau Kampung Walang, pada Kamis (20/7/2017).

Tumijan yang juga sebagai anggota relawan pemenangan Anies-Sandiaga di dalam Pilkada DKI 2017 itu mengatakan ada kekeliruan yang dilaksanakan pemerintah di dalam melakukan sosialisasi ke warga Kampung Walang.

"Saya melihat dalam pemberitaan, jika warga yang berhuni di Kampung Walang, ikut undian kunci Rusunawa Marunda Blok D. Asal tahu saja, yang ikut pada undian kunci unit Rusunawa Marunda Blok D, ya warga luar daerah atau juga warga pengontrak yang tinggal di Blok B Kampung Walang. Kami yang di Blok A, boro-boro disosialisasikan soal itu oleh pemerintah setempat. Pemerintah menurut saya asal comot saja, tidak melihat latar belakang warga di Blok B itu," jelasnya.

Walaupun begitu, warga di Blok A yang banyak menjadi anggota relawan ABDI Rakyat Anies-Sandiaga tetap menolak direlokasikan ke unit-unit Rusunawa Marunda.

Menurut Tumijan, akan lebih baik direlokasikan ke rusun yang berlokasi di Kawasan Pademangan atau di Kawasan Penjaringan.

"Misalkan, kami disosialisasikan sama pemerintah untuk mau direlokasikan ke Rusun Marunda ya kami tetap tidak mau. Kami mau digusur, kalau direlokasikan rusunnya di Pademangan atau di Kawasan Pademangan. Jikalau di Marunda ya serba jauh pak. Anak-anak warga di Kampung Walang ini (kolong Tol Lodan) di Pademangan semua, dan warga di sini kerja di Pademangan juga pak. Masa, harus ke Marunda. Aneh kalau begitu," ungkapnya.

Sementara itu, warga lainnya Heri (50), mengakui hal yang sama. Ia berpendapat, Pemkot Jakarta Utara memberikan kunci unit Rusunawa Marunda kepada warga yang salah.

"Saya dan Pak Tumijan ini hampir 20 tahun tinggal di kolong Tol Lodan. Untuk yang tinggal di Blok A itu bukan warga asli Kampung Walang. Malah kami ini yang asli warga sini justru ya lebih tahu pak. Kok malah diberi kunci unit Rusunawa ke mereka. Tapi biarkan, kami hanya fokus untuk tetap bertahan tinggal di sini. Kami semua mau digusur bila pemerintah kasih tahu kepada kami lebih jelas sodetan tuh buat apa. Kami mau digusur juga jikalau kami ini direlokasikan ke rusun di wilayah Kecamatan Penjaringan atau Pademangan saja, ya kami mau kok," pungkasnya.

 


0 Komentar