Jumat, 01 Juni 2018 09:16 WIB

Jokowi Minta Maaf ke Megawati Karena 'Nggak Enak Hati'

Editor : Rajaman
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Presiden Jokowi meminta maaf ke Megawati Soekarnoputri perihal isu 'gaji' Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) sempat menjadi polemik di publik.

Politikus PDIP Eva K Sundari menilai permintaan maaf Jokowi kepada Megawati adalah perasaan sungkan dan tidak enak hati karena persoalan itu Megawati menjadi korban bully di publik.

"(Jokowi) Nggak enak hati, sungkan karena Bu Mega menjadi sasaran bully," kata Eva, Jumat (1/6/2018).

PDIP, sambung Eva, menganggap publik telah melakukan perundungan (bully) kepada Megawati. Maka Jokowi merasa tidak enak kepada Megawati. Jokowi jugalah yang menandatangani Perpres Nomor 42 Tahun 2018 yang memuat aturan hak keuangan untuk BPIP, Megawati menjadi Ketua Dewan Pengarah dengan gaji Rp 112.548.000,00.

"Sebagai pembuat Perpres, Pak Jokowi meminta maaf sebagai ekspresi simpati dan empati ke Bu Mega," ujar Eva.

Menurut Eva, tindakan Jokowi untuk meminta maaf ke Megawati yang juga Ketua Umum PDIP itu wajar-wajar saja. Jokowi dibesarkan dalam lingkungan masyarakat Jawa, minta maaf kepada orang yang lebih tua adalah sikap spontan saja.

"Ini komunikasi 'olah rasa' khas Jawa karena Bu Mega sebagai yang dituakan tidak sepatutnya mengalami bully dan olok-olok," kata Eva.

Jokowi Tidak Salah

Sementara itu, Sekjen Partai NasDem Jhonny G Plate mengatakan permintaan maaf Jokowi kepada Megawati perihal tersebut bukan berarti Jokowi telah berbuat salah.

"Masalahnya minta maaf bukan karena Presiden salah kepada Ibu Mega di situ," kata Jhonny.

Johnny menilai Jokowi meminta maaf atas keributan yang ditimbulkan publik soal hak keuangan BPIP itu, bukan karena Jokowi salah mengambil kebijakan soal BPIP. 

"Presiden sebagai yang lebih muda usianya menyampaikan mohon maaf kalau ini barangkali ini menjadikan tidak enak perasaannya," kata Plate.

Keributan soal besaran 'gaji' itu menurutnya tidak penting. Soalnya, kata Plate, sebenarnya banyak pejabat yang bergaji lebih tinggi daripada BPIP. Dia mencontohkan Ketua OJK, Gubernur BI, hingga Ketua MK punya 'gaji' lebih tinggi dibanding 'gaji' tertinggi Rp 112 juta di BPIP.
Yang lebih penting dibahas publik adalah tugas BPIP. 

"Minta maaf itu karena isu gaji itu mengakibatkan diskursus publik. Ini kan karena ada reaksi publik," ujar Plate.

Megawati mengungkapkan bahwa Jokowi telah meminta maaf kepadanya perihal kritikan yang merundung terkait isu 'gaji' BPIP. Namun Megawati merespons dengan imbauan agar Jokowi tenang saja, segala rundungan itu tak perlu 'dimasukkan ke hati'.

"Tadi saya pun ditanya oleh Bapak Presiden, dan beliau pun minta maaf," kata Megawati dalam acara Peluncuran Buku dan Peluncuran Perangko Bung Karno di Gedung Filateli, Jl Pos Besar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Kamis (31/5/2018)
_+_+_+_+_+_+_+_+++_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_
Jika Berjodoh, Jokowi-Amien Rais Pasti Bertemu

Jakarta, PONTAS.ID - Ternyata pihak Istana sudah berkali-kali merencanakan pertemuan Jokowi-Amien Rais. Namun pertemuan itu masih terus tertunda. Orang dekat Amien Rais menenangkan, kalau memang jodoh maka keduanya pasti akan bertemu.

"Biarkanlah mereka secara alamiah pasti bertemu atas izin Allah, kalau jodoh pasti ketemu. Kalau sudah atas ridho Allah pasti ketemu," kata Waketum PAN Taufik Kurniawan, Jumat (1/6/2018).

Taufik menegaskan bukan Amien Rais yang ngebet bertemu dengan Jokowi. Namun Istana yang bolak-balik berkomunikasi mewujudkan pertemuan Jokowi-Amien.

"Memang beberapa bulan terakhir ini ada beberapa utusan pihak pemerintah yang pengin bertemu, sudah di arrange lama, tapi pertemuan tidak jadi berlanjut. Nggak ada istilahnya Pak Amien ingin bertemu dan saya bisa tunjukkan utusan Istana yang lewat saya bisa saya buka saja, saya punya datanya," kata Taufik.

Amien Rais sebenarnya sangat terbuka bertemu dengan Jokowi. Namun Amien menghendaki tempat pertemuan yang netral.

"Jangan sampai menjadi fitnah pertemuan itu, pertemuannya terbuka, empat mata. Sungguhpun tidak menghasilkan kesepakatan apa-apa tidak ada masalah. Yang jelas tak ada inisiatif pribadi Pak Amien untuk bertemu, tapi kalau bertemu terbuka, di tempat netral, jangan pula di Istana. Seolah-olah Amien Rais dapat apa kok seolah-olah jadi mendukung Istana," beber Taufik.

Taufik berharap kalaupun akhirnya Jokowi dan Amien Rais bertemu nantinya tak ada lagi pengganggu. Biarlah keduanya bicara empat mata sebagai sesama tokoh nasional.

"Jangan sampai para hulubalang ini mengganggu, biarkan saja kedua tokoh ini bertemu empat mata. Kalau hulubalangnya saling memprovokasi saling menyinggung ya kan situasi menjadi tidak harmonis. Setahu saya Pak Amien terbuka banget mau ketemu di mana pun asal tidak di Istana," harapnya. 


0 Komentar