Jumat, 01 Juni 2018 16:31 WIB

BI Terus Berkordinasi Menjaga Stabilitas Makro Ekonomi

Editor : Amri Syahputra
Ilustrasi Bank Indonesia. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com _ Bank Indonesia (BI) telah mengatakan akan terus berkoordinasi dengan lembaga-lembaga pemerintah untuk menjaga stabilitas makro ekonomi negara dan mendorong pertumbuhan menyusul peringkat rating peringkat internasional pemeringkat internasional Standard & Poor's (S & P) Peringkat Global untuk Indonesia.

Pada hari Kamis, S & P Global Ratings mengumumkan peringkat sovereign Indonesia di BBB- dengan outlook stabil, mempertahankan peringkat yang sama seperti pada 2017. Sejumlah pertimbangan untuk keputusan ini termasuk beban utang pemerintah yang relatif rendah dan tingkat utang luar negeri yang moderat.

Selanjutnya, rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) diproyeksikan stabil. Defisit akun negara saat ini juga diperkirakan akan menyempit dalam beberapa tahun ke depan.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan bank sentral akan terus bekerja untuk menjaga stabilitas makroekonomi negara. Dia menambahkan bahwa peringkat tersebut merupakan cerminan dari kondisi ekonomi positif negara dan kerangka kebijakan yang kredibel.

"Afirmasi ini memperkuat kepercayaan investor terhadap prospek Indonesia di tengah ketidakpastian global yang berkelanjutan," kata Perry dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis.

Dibutuhkan waktu 20 tahun bagi Indonesia - sejak krisis keuangan Asia tahun 1997 - untuk memperoleh kembali status peringkat investasinya dari S & P. Selama bertahun-tahun, S & P bersikeras mempertahankan peringkat negara di junk grade, dengan alasan bahwa pihaknya masih memiliki perhatian serius atas pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya kredit macet. S & P mendapatkan peringkat BBB dengan outlook stabil ke Indonesia pada tahun 1996, setahun sebelum krisis, dan BBB- dengan outlook negatif pada tahun 1997.


0 Komentar