Selasa, 22 November 2016 17:48 WIB

Tak Hanya SMAN 48, 7 Sekolah lainnya Juga Dicabut Arus Listriknya

Editor : Danang Fajar
Laporan: Muchammad Syahputra

JAKARTA,Tigapilarnews.com - Kepala Suku Dinas (Kasudin) Pendidikan, Wilayah 2 Jakarta Timur, mengatakan bahwa ada 8 sekolah di dua Kecamatan berbeda, yang listriknya juga dicabut oleh pihak PLN cabang Kramatjati.

Dua Kecamatan tersebut meliputi, Kramatjati dan Makasar, dengan masalah yang sama namun berbeda dari segi tunggakan disetiap sekolahnya, seperti contohnya SMAN 48 tak membayar tagihan listrik dari bulan Juni 2016 sebesar Rp.118 juta.

"Masalahnya di Bantuan Oprasional Pendidikan (BOP) yang masih terhambat, karena belum belum tertera dianggaran murni, serta kesalahan sistem E Planning dan E Buggeting yang masih terhambat hingga tak bisa dicairkan," ujarnya, di Kantor PLN Cabang Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (22/11/2016).

Selain itu, dirinya menyampaikan bahwa pihaknya juga akan memastikan pada beberapa hari kedepan agar anggaran BOP bisa diturunkan dan digunakan untuk membayar tagihan listrik yang ada di 8 sekolah tersebut.

"Nantinya kalo udah bisa dicairkan, bisa ditransfer ke sekolah yang listriknya dicabut dan langsung dibayarkan ke pihak PLN Cabang Kramatjati, karena PLN ini memegang 2 kecamatan insyaallah 3 hari selesai masalah anggaran," katanya.

Sementara itu, pihaknya selama ini menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk membayar beberapa tagihan listrik, sembari menunggu BOP turun."Selama ini untuk menutupinya ya pake dana BOS tapi tetap tidak bisa secara menyeluruh dan akhirnya habis" ungkapnya.

Sekedar informasi delapan sekolah yang listriknya dicabut tersebar di dua Kecamatan, pertama Kecamatan Kramatjati ada 6 Sekolah Menengah Atas Negri (SMAN) dan kedua dari Kecamatan Makasar ada 2 Sekolah Menengah Kejurusan (SMK) diantaranya.

"SMA Kecamatan Kramatjati SMA 51, SMA 14, SMA 9, SMA 42, SMA 67, SMA 48 dan yang SMKnya Kecamatan Makasar ada 2 SMK 10 dan SMK 22 jadi total ada 8 Sekolah," jelasnya.
0 Komentar