Kamis, 23 Februari 2017 17:23 WIB

Korban Banjir di Tangerang Menderita Gatal-gatal

Editor : Hermawan
RSUD Tangerang. (ist)

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Para korban banjir di Kecamatan Tigaraka, Kabupaten Tangerang, Banten, menderita penyakit gatal-gatal dan masuk angin akibat terlalu lama berendam karena air masuk ke rumah mereka.

"Kami telah memberikan perawatan dan memberikan obat-obatan yang diperlukan," kata Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Tangerang Desiriana Dinardianti di Tangerang, Kamis (23/2/2017).

Desiriana mengatakan telah menyediakan tiga tenaga medis di posko kesehatan untuk memantau kondisi tubuh korban banjir.

Para medis itu bergiliran tugas jaga selama 24 jam untuk mengantisipasi penyakit yang diderita korban banjir.

Dia mengatakan bila korban banjir terkena penyakit serius maka dirujuk ke RSUD Tangerang untuk perawatan medis lebih lanjut.

Bahkan aparat Puskesmas Tigaraksa dan daerah rawan banjir lainnya turun langsung membantu korban banjir dan tidak diperkenankan tutup pada jam usai kerja demi pelayanan kesehatan warga.

Pemkab Tangerang telah memetakan kecamatan yang rawan banjir adalah Kecamatan Sindang Jaya, Pasar Kemis, Kronjo, Kresek, Tigaraksa dan Cikupa.

Banjir yang melanda wilayah ini akibat meluapnya beberapa sungai diantaranya Cimanceuri, Cisadane, Cirarap dan Cidurian yang melewati kawasan perumahan.

Namun korban banjir menerjang sejumlah desa di Kecamatan Tigaraksa yakni Desa Pasir Nangka, Pasir Bolang, Kadu Agung, Cisereh dan Desa Margasari.

Sebelumnya, sekitar 200 warga di Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, mengungsi ke posko banjir akibat rumah mereka terendam air bah sejak dua hari terakhir ini.

Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Tangerang Ending Aryadi mengatakan memberikan bantuan makanan dan tempat berlindung sementara dari guyuran hujan.

Rumah warga yang parah terendam banjir berada di Desa Koper, Kecamatan Kresek dengan ketinggian air mencapai 80-90 cm.

Dia mengatakan masih ada warga di lokasi tersebut yang masih bertahan karena khawatir barang berharga milik mereka dijarah orang lain.

sumber: antara


0 Komentar