Rabu, 26 April 2017 11:52 WIB

Jumlah Kios Lokbin di RTH Kalijodo Tidak Sebanding, Pedagang Waswas

Reporter : Ryan Suryadi Editor : Hermawan
Pembangunan kios lokbin RTH Kalijodo hampir rampung, Rabu (26/4/2017). Foto: Ryan.

JAKARTA, Tigapilarnews.com – Sebanyak 50 kios di lokasi binaan (lokbin) RTH Kalijodo disediakan buat para pedagang. Sejauh ini, pembangunan kios lokbin di RTH Kalijodoh itu hampir rampung.

Akan tetapi, jumlah kios yang tersedia membuat para pedagang khawatir. Sebab, jumlah kios dan pedagang tidak seimbang. Sehingga mereka waswas tidak kebagian kios.

"Pedagang di sini masih bingung. Mau dipindahin ke sana tapi katanya pakai sistem kocok (undian). Takutnya pedagang yang sudah lama di sini nanti enggak dapat tempat (kios). Karena jumlah pedagang tidak sebanding dengan jumlah pedagang yang banyak. Segitu mah (50 kios) sedikit banget," tandas Maesaroh (34), seorang pedagang, di RTH Kalijodo, Jalan Kepanduan II, Penjaringan, Jakarta Utara Rabu (26/4/2017). 

Maesaroh, yang berdagang pempek dan pisang molen mengaku sudah berdagang sebelum RPTRA Kalijodo diresmikan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada Februari lalu. Di saat itu pula belum banyak pedagang yang membuka lapaknya.

Maesaroh mengatakan pihak Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan DKI Jakarta sempat meminta pedagang mengumpulkan administrasi. Kendati demikian, dia masih tetap khawatir tidak mendapatkan kios di RTH Kalijodo.

"Dulu disuruh mengumpulkan KTP suami dan istri sama kartu keluarga. Cuma sekarang, yang dagang di sini ada 80-an orang. Tapi yang akan dipindah ke sana paling cuma 50-an pedagang," ungkapnya.

Sementara itu, Tuti (44) pedagang soto ayam di RTH Kalijodo mengatakan, pada awalnya tidak banyak orang berdagang. Namun, menjadi semakin ramai pedagang setelah Januari 2017.

Tuti menuturkan awalnya kios para pedagang berada di lokbin pujasera yang sedang dibangun. Namun, para pedagang terpaksa pindah sementara karena kios-kios tersebut belum selesai dibangun. Mereka sudah berdagang di lokasi sementara ini selama dua pekan lebih.

"Awalnya kan cuma 2-3 orang. Tapi, mulai penuhnya setelah tahun baru. Di sini ada lebih 80 pedagang. Cuma di sana adanya 50 kios saja. Takutnya pedagang yang lama malah enggak dapat kios nanti," tuturnya.

 


0 Komentar