Minggu, 11 Juni 2017 14:16 WIB

Ingin Melihat Monas, Tujuh Santri Asal Jawa Timur Tersesat di Jakarta

Editor : Sandi T
Tujuh santri yang tersesat. (ist)

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Kehabisan ongkos, tujuh santri asal Pondok Pesantren Al- Hadi, Desa Padangan, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, terkatung-katung di Jakarta.

Awalnya, masing-masing santri berbekal uang Rp 200-250 ribu untuk berangkat ke Jakarta. Tujuan mereka datang ke Jakarta hanya untuk melihat Monas dan Bundaran HI. Namun, karena biaya naik bus ke Jakarta memakan biaya Rp 200 ribu, saat sampai di Jakarta mereka kehabisan uang. Terpaksa, tujuh santri itu hidup terkatung-katung selama dua hari di Jakarta.

Petugas Pelayanan, Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) Suku Dinas Sosial Jakarta Timur yang mendapat laporan dari warga terkait terlantanya tujuh santri asal Bojonegoro langsung mendatangi ke tujuh santri tersebut.

Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Timur, Benny Martha mengatakan jika anak-anak santri tersebut sudah tersesat selama dua hari di Jakarta

"Mereka sudah tersesat di jalan selama dua hari. Mereka tidak punya kerabat di Jakarta dan tidak membawa telepon selular. Mereka pun kehabisan ongkos dan sempat meminta makanan kepada pedagang di bekas Terminal Pulogadung," kata Benny, saat dikonfirmasi, Minggu (11/6/2017) siang.

Benny melanjutkan setelah diintrogasi oleh petugas, tujuan para santri ke Jakarta ingin melihat Monas dan Bundara HI atas inisatif sendiri.

"Karena sehabis Ujian Nasional Madrasah Tsanawiyah, mereka tidak mengadakan kegiatan, makanya mereka nekat datang ke Jakarta," kata Benny.

Perginya tujuh santri ke Jakarta diketahui tanpa sepengetahuan orangtua dan pihak pondok. "Orang tua sama pondok mereka tidak tahu kalau mereka ke Jakarta. Sekarang sudah kami pulangkan ke daerah asalnya Bojonegoro. Kami memulangkan mereka dengan menggunakan bus hingga sampai di sana," pungkas Benny.


0 Komentar